Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langkah Diplomatik Presiden Jokowi Untuk Pertahankan Keutuhan G20 Dipuji

Langkah Diplomatik Presiden Jokowi Untuk Pertahankan Keutuhan G20 Dipuji Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah diplomatik Presiden Joko Widodo untuk mengundang Ukraina sekaligus memastikan kehadiran Rusia dalam KTT G20 di Bali, dipuji sebagai langkah strategis mempertahankan keutuhan G20. Ini wujud  tanggung jawab Indonesia sebagai pemegang mandat Presidensi G20.

Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Prof. Dr. Hikmahanto Juwana menilai ini bentuk kompromi atas tekanan dari AS dan sekutunya maupun dari Rusia yang terindikasi sama-sama memanfaatkan Forum G20 sebagai perpanjangan konflik mereka. 

“Undangan ini lebih baik daripada memenuhi permintaan yang tinggi dari AS untuk mengeluarkan Rusia dalam forum G20,” kata Prof. Hikmahanto (28/4)

Di sisi lain, Prof. Hikmahanto berharap, "Undangan kepada Ukraina dapat diterima oleh Rusia karena kehadiran Ukraina tidak sebagai negara anggota."

Sebelumnya, Presiden Jokowi, dalam rilis video yang dikeluarkan Biro Pers dan Media Istana Negara, menjelaskan telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky dan mengundang untuk hadir dalam KTT G20. 

Beberapa hari kemudian, Presiden Jokowi juga berkomunikasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperoleh kepastian akan kehadirannya di Bali nanti.

Dengan demikian, kata Prof. Hikmahanto, AS dan negara sekutunya tidak punya alasan lagi untuk memboikot KTT G20 bila Rusia hadir. 

“Intinya dengan undangan ke Ukraina semua kepala pemerintahan dan kepala negara G20 akan hadir dan membahas persoalan penting dunia yaitu pertumbuhan ekonomi dunia dan pelestarian lingkungan,” pungkas Prof. Hikmahanto.

Dalam penjelasannya, Presiden Jokowi menekankan, "Perdamaian dan stabilitas merupakan kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia. Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: