Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Kenaikan Harga Pangan Berpengaruh pada Daya Beli Masyarakat, Simak!

Ternyata Kenaikan Harga Pangan Berpengaruh pada Daya Beli Masyarakat, Simak! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Riset Pusat Kajian Kebijakan Indonesia (CIPS) menunjukkan, beberapa kenaikan harga pangan telah mempengaruhi daya beli masyarakat sejak awal tahun.

"Kestabilan harga bukan lagi menjadi satu-satunya faktor yang menentukan pembelian pangan masyarakat. Pemerintah perlu memperhatikan penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19," kata Kepala Riset CIPS Felippa Ann Amanta dalam keterangan tertulis dikutip Warta Ekonomi, Senin (02/5).

Baca Juga: Kang Emil Terharu, Ribuan Warga Jabar Padati Salat Idul Fitri 1443 H di Lapangan Gasibu Bandung

Dilansir berdasarkan Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan membaik pada September 2021, turun 9,71% dari 10,19% pada September 2020 tahun sebelumnya.

Menurut data BPS, impor daging sapi Indonesia pada tahun 2020 didominasi oleh Australia (47%), India (34,18%), Amerika Serikat (8,74%), Selandia Baru (6,46%), dll (3,62%).

Untuk diketahui saat ini harga daging sapi juga mengalami kenaikan sejak awal tahun. Pada Maret 2022 naik 9,27% dari Februari menjadi Rp153.700 per kilogram dan 2,28% dari tahun sebelumnya. Felipa menjelaskan, kenaikan harga tersebut terkait dengan kenaikan harga daging sapi dunia, kenaikan biaya distribusi, dan peningkatan permintaan menjelang Ramadan.

“Karena pasokan daging sapi Indonesia masih didominasi impor yang mencapai 30% menurut angka tahun 2020 dari Kementerian Pertanian, kenaikan harga daging sapi internasional juga akan berdampak pada kenaikan harga domestik,” katanya.

Namun, kata dia, ada kemungkinan akan menurun karena tingginya harga pangan. Pangan merupakan komponen nilai penting dari konsumsi rumah tangga, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah 50%.

Baca Juga: Prof Budi Santosa Sebut Perempuan Berjilbab Manusia Gurun, PKS: Tak Patut Apalagi Akademisi!

“Harga minyak goreng di Jakarta naik 32,18% menjadi Rp18.505 per liter pada Maret dari Rp14.000 per liter pada Februari dan dari Rp13.247 per liter dibandingkan Maret 2021, menurut Indeks Bulanan Rumah Tangga (Bu RT) CIPS 39,69%. Tapi, saat ini harga minyak goreng kemasan di pasar modern juga naik per hari ini menjadi Rp26.100," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: