Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Kenaikan Harga Pangan Berpengaruh pada Daya Beli Masyarakat, Simak!

Ternyata Kenaikan Harga Pangan Berpengaruh pada Daya Beli Masyarakat, Simak! Kredit Foto: Kementan

Berdasarkan hargapangan.id, Senin (2/5/2022) kenaikan bukan hanya pada minyak goreng dan daging. Tetapi juga meliputi harga pangan di pasar tradisional, tercatat terjadi pada cabai, bawang, dan telur ayam. 

Adapun untuk harga telur ayam ras segar di pasar tradisional terpantau naik Rp200 atau 0,73%, menjadi Rp27.650 per kg. 

Baca Juga: Jokowi: Saya Sekeluarga Mengucapkan Selamat Idulfitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Harga bawang merah ukuran sedang di pasar tradisional juga naik Rp350 atau 0,94%, menjadi Rp37.450 per kg dan bawang putih juga mengikuti naik harga

Rp50 menjadi Rp38.800 per kg. Dari kenaikan harga tersebut masih terbilang cukup stabil.

Kemudian, harga cabai merah besar di pasar tradisional sebesar Rp1.350 atau 2,62%, menjadi Rp52.850 per kg. Sedangkan cabai merah keriting sebesar Rp1.150 atau 2,47%, menjadi Rp47.750 per kg. Lalu, harga cabai rawit merah di pasar tradisional terpantau naik Rp500 atau 1,05%, menjadi Rp48.250 per kg. Lanjut, untuk harga Cabai merah besar naik menjadi Rp80.200 per kg.

Kenaikan ini merupakan menjadi catatan atau tugas pemerintah untuk menstabilkan harga bahan-bahan pokok tersebut. Sejalan dengan komitmen saat Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan operasi pasar yaitu, tidak membuat susah rakyatnya dalam memenuhi ketersediaan bahan pokok atau pangan.

Sebelumnya dilansir dari Suara.com Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai fenomena kenaikan bahan pokok di masa-masa lebaran seperti sekarang. Pihaknya, berjanji akan menekan harga menekan harga untuk kembali stabil secara signifikan.

"Tentunya setelah bapak presiden memberikan kabar baik kepada rakyat bisa mudik lebaran ke kampung halaman inilah yang menjadi momentum meningkatnya permintaan suplai bahan pokok di masyarakat saat bertemu dengan kolega mereka di kampung halaman, setelah 2 tahun lebih kita dilanda pandemi Covid-19" ujar Jerry dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (2/5/2022).

Baca Juga: Perputaran Uang Selama Lebaran Diperkirakan Capai Rp42 Triliun, Ini Dampak Ekonominya

Dia mengatakan yang menjadi faktor-faktor kenaikan bahan pokok yaitu, tingginya permintaan masyarakat ini menjadi salah satu pemicu naiknya harga bahan pokok di pasaran. Kemudian, kesempatan mudik lebaran yang diberikan oleh pemerintah tahun ini juga menjadi salah satu ikut meningkatnya harga bahan pokok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: