Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Vladimir Putin Mengadaptasi Perayaan Kemenangan Josef Stalin?

Benarkah Vladimir Putin Mengadaptasi Perayaan Kemenangan Josef Stalin? Kredit Foto: Sputnik/Alexander Vilf
Warta Ekonomi, Moskow -

Ribuan tentara dan pelaut Rusia akan mulai berparade ke Lapangan Merah untuk menandai kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, tepat pukul 10 pagi waktu Moskow, Senin (9/5/2022).

Dilansir Asia Times, peringatan itu dimaksudkan untuk menggemakan peringatan yang diawasi oleh Josef Stalin yang diadakan pada musim panas 1945, untuk merayakan penyerahan Nazi pada bulan Mei itu.

Baca Juga: Begini Sumpah Negara-negara G7 ke Rusia: Secara Bertahap, Energi dari Rusia...

Perayaan hari Senin (9/5/2022) dari konflik yang melelahkan melawan mesin perang yang kuat malah diadakan selama invasi Rusia terhadap tetangga yang jauh lebih kecil dan lebih lemah.

Kemungkinan besar Vladimir Putin, pemimpin Rusia saat ini, akan menggunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan warganya dan menyalahkan lambatnya invasi pada kekuatan Barat yang telah mempersenjatai Ukraina. Dia mungkin menyarankan Rusia akan mengintensifkan serangan merusaknya.

William Burns, direktur Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat, mengharapkan Rusia untuk meningkatkan serangannya.

“Saya pikir Putin telah mempertaruhkan banyak hal pada fase kedua dari serangan yang sangat buruk dan brutal terhadap Ukraina,” kata Burns kepada CBS News.

Oleh karena itu, perlu mengadakan pembicaraan singkat daripada kenangan yang muram. Putin tentu saja tidak akan mundur. Dia telah menyatakan Ukraina meniru Nazi dan berbahaya bagi Rusia.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan orang-orang Yahudi yang harus disalahkan, meskipun Putin mencabut tuduhan itu.

Sulit untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari opini publik Rusia karena pembangkang oposisi telah dijebloskan ke penjara dan ribuan lainnya telah melarikan diri dari Rusia. Konon, survei publik menunjukkan bahwa populasi ikut serta dalam perang.

Bagaimanapun, Putin dengan jelas melihat Perang Dunia II sebagai alat yang berguna untuk meningkatkan dukungan nasional. Dia tidak akan mampu menandingi ekstravaganza Stalin --45.000 tentara ikut serta bersama dengan ratusan tank, kendaraan bersenjata, artileri bergulir, marching band, bahkan penunggang kuda-- semuanya berparade di depan makam Lenin. Stalin menyaksikan dari balkon panjang di atas.

Dalam semacam akhir, tentara Soviet menumpuk bendera Nazi dan spanduk unit militer di depan makam, menggemakan praktik yang berasal dari kekaisaran Romawi.

Pada malam hari, orang-orang yang bersuka ria memenuhi jalan-jalan Moskow dan kembang api menerangi langit.

Sejak itu, perayaan 9 Mei mengalami pasang surut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: