Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bertemu Megawati, Eh Pengamat Sebut Mega Tangkap Sinyal Jokowi Ogah Dukung...

Jokowi Bertemu Megawati, Eh Pengamat Sebut Mega Tangkap Sinyal Jokowi Ogah Dukung... Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu dimaknai politis karena menjelang pilpres 2024.

Terkait hal tersebut, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, membaca kemungkinan pembicaraan arah dukungan di pilpres mendatang dalam pertemuan dua tokoh politik itu. Bagi Ujang, ada sinyal perbedaan arah politik antara Jokowi dan Megawati.

Baca Juga: Eng Ing Eng, Pada Pilpres 2024 Anies Baswedan Disebut Akan Didukung oleh Partai...

Pertemuan keduanya di kediaman pribadi Megawati, yang berada di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, merupakan upaya untuk menjajaki kemungkinan Jokowi mendukung Puan dalam Pemilu 2024, katanya. Terlebih lagi putri mantan Presiden Soekarno itu menangkap gelagat arah dukungan Jokowi yang berbeda, bagi Ujang.

"Justru pertemuan kemarin ingin menyamakan persepsi. Jadi, Megawati sudah terasa kelihatannya arah-arah Jokowi, yang mungkin tidak mau mendukung PDIP atau tidak mendukung Puan. Jadi, bisa jadi (Megawati bertanya) 'Bagaimana Pak Presiden Jokowi, 2024 nanti bisa mendukung kami nggak?' begitu lho," jelas Ujang.

Dia mengatakan Jokowi dan PDI Perjuangan berada dalam posisi saling membutuhkan. Ia juga memprediksi Jokowi tidak akan sehaluan dengan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 karena hal itu bisa merugikan Jokowi.

Ketika bakal pasangan calon yang diusung menang, maka Jokowi akan kehilangan semua kekuatan politik, kata Ujang.

"Saya melihat kemungkinan besar juga membahas persoalan di Pilpres 2024, karena saya mengamati arah politik Jokowi dan arah politik Megawati akan berbeda. Bisa jadi nanti PDI Perjuangan akan mengusulkan Puan, tetapi Jokowi mengusulkan yang lain. Jadi, bisa jadi Jokowi mendukung yang tidak didukung oleh PDI Perjuangan atau Megawati," katanya.

Namun, dia menilai Puan Maharani sebagai calon dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 masih kurang mendapat perhatian publik meskipun menjabat sebagai ketua DPR RI. Jika Puan hendak bersaing di Pilpres 2024, tambahnya, maka dia harus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan nilai tawar dan mendapatkan perhatian publik.

"Mestinya seperti itu, dan hari ini sudah mulai dengan mengkritik Jokowi, mengkritik Pemerintah;  tapi itu tidak terlalu berdampak karena isunya isu kecil, bukan isu besar yang menjadi fokus perhatian rakyat," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: