Putra Diktaktor Menang Telak, Korban Kekerasan Marcos Demo Protes Quick Count
Meski Bongbong belum resmi menang, Wakil Direktur Human Rights Watch wilayah Asia Phil Robertson menyerukan Bongbong Marcos untuk memperbaiki penegakan HAM di Filipina.
Dia mendesak perang melawan narkoba era Duterte yang telah mengakibatkan pembunuhan di luar hukum terhadap ribuan orang, harus diakhiri dan dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Terkuak "Orang Kuat" di Balik Kemenangan Telak Duet Putra Diktator dan Putri Presiden
Robertson juga meminta diadakan penyelidikan independen atas kebijakan tersebut. “Harus ada penuntutan yang tepat terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas pembunuhan di luar hukum ini,” tegas Robertson.
Berdasarkan hasil hitung cepat tak resmi, Bongbong Marcos mendapat lebih dari 30,8 juta suara, dari sekitar 97 persen suara yang ditabulasikan hingga kemarin sore. Sementara Robredo meraih 14,7 juta suara. Sedangkan mantan petinju Filipina Manny Pacquiao memperoleh suara tertinggi ketiga dengan jumlah 3,5 juta.
Pemenang pemilu akan dilantik pada 30 Juni nanti. Berdasarkan konstitusi Filipina, presiden hanya berhak menjabat satu kali untuk masa jabatan selama enam tahun.
Sejumlah pekerjaan rumah telah menanti presiden baru yang akan terpilih. Terlebih, Filipina merupakan salah satu negara yang mengalami dampak paling besar akibat pandemi Covid-19. Selain itu, Filipina telah lama bermasalah dengan kemiskinan, kesenjangan, pemberontakan, dan perpecahan politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: