Laut China Selatan Memanas, Presiden Filipina Kuak Strategi Minyak dan Gas, Apa Itu?
Filipina harus menemukan cara untuk mengeksplorasi minyak dan gas di Laut China Selatan (LCS) bahkan tanpa kesepakatan dengan China, kata Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Kamis (1/12/2022).
Marcos juga menekankan hak negaranya untuk mengeksploitasi cadangan energi di perairan yang diperebutkan.
Baca Juga: Presiden Filipina Bilang Asia Pasifik Memanas Sambil Layangkan Surat Protes ke China
"Itu hal besar bagi kami, itulah mengapa kami harus berjuang (untuk apa yang menjadi milik kami) dan mengambil keuntungan jika memang ada minyak di sana," kata Marcos.
Pemerintah pada Juni melakukan pembicaraan menyoal eksplorasi energi bersama antara Manila dan Beijing di LCS. Namun ada kendala konstitusional dan masalah kedaulatan.
"Itu hambatannya, sulit untuk melihat bagaimana kita bisa menyelesaikannya. Saya kira mungkin ada cara lain sehingga tidak harus G-to-G (government-to-government)," kata Marcos.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pernyataan presiden Filipina.
Pernyataan Marcos muncul setelah menteri luar negerinya mengatakan pada Agustus bahwa Manila terbuka untuk pembicaraan baru dengan China mengenai eksplorasi minyak dan gas dan bahwa kesepakatan dengan China atau negara lain mana pun harus mematuhi undang-undang Filipina.
Filipina sangat bergantung pada bahan bakar impor untuk kebutuhan energinya. Hal ini membuatnya rentan terhadap guncangan pasokan dan kenaikan harga minyak, yang telah membantu mendorong inflasi mendekati level tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Selama kunjungan tiga hari pekan lalu, Wakil Presiden AS Kamala Harris menegaskan komitmen pertahanan Amerika ke Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: