Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Gandeng Chevron untuk Bisnis Rendah Karbon

Pertamina Gandeng Chevron untuk Bisnis Rendah Karbon Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mengumumkan kerja sama dengan Chevron New Ventures Pte Ltd (Chevron) untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.

Dalam kerja sama tersebut, Pertamina dan Chevrom berencana untuk mempertimbangkan teknologi panas bumi baru (novel geothermal), penyeimbangan karbon (carbon offsets) melalui solusi berbasis alam, penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization, dan storage) (CCUS), serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon (lower carbon hydrogen).

Baca Juga: Pertamina, Osaka Gas, JGC Holdings, dan INPEX Sepakat Kerja Sama Proyek Gas Bersih Bio-Metana

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama antara Chevron dan Pertamina ini merupakan bagian dari upaya kedua perusahaan untuk mendukung target net zero emission Pemerintah Indonesia pada tahun 2060. 

Adapun Pertamina berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada tahun 2019 menjadi 17,7 persen di tahun 2030. 

"Pertamina, sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi sesuai dengan target pemerintah. Kemitraan ini merupakan langkah strategis bagi Pertamina dan Chevron untuk saling melengkapi kekuatan masing-masing, serta mengembangkan proyek dan solusi energi rendah karbon untuk mendorong kemandirian dan ketahanan energi dalam negeri," ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: Chevron dan Pertamina Umumkan Kerja Sama dalam Bisnis Rendah Karbon

Nicke mengatakan Indonesia, sebagai negara kedua terbesar yang memiliki kapasitas terpasang panas bumi telah mengembangkan geothermal sejak tahun 1974. 

Saat ini, melalui Subholding Power & NRE, Pertamina memiliki total kapasitas terpasang Geothermal mencapai 1.877 MW yang berasal dari 13 area kerja Geothermal, di mana 672 MW berasal dari area kerja yang dioperasikan sendiri dan 1.205 merupakan kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: