Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggap Stunting, Menteri PPPA Kunjungi Desa Stunting di Desa Pusu Timor Tengah Selatan

Tanggap Stunting, Menteri PPPA Kunjungi Desa Stunting di Desa Pusu Timor Tengah Selatan Kredit Foto: KemenPPPA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan pentingnya penanganan dan pencegahan stunting guna menurunkan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2024 sesuai arahan presiden dan mewujudkan Indonesia Emas 2045 bebas stunting.

Dalam mewujudkan target penurunan angka stunting tersebut, Menteri PPPA mengunjungi Desa Pusu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT yang di dalamnya terdapat 102 anak mengalami stunting, pada Rabu (11/5/2022). 

Baca Juga: Tegas! KemenPPPA Minta Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Bengkulu Utara Segera Ditangkap

"Konsentrasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari pemerintah pusat, perlu didukung sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari tingkat desa seperti di Desa Pusu ini harus diperhatikan pemenuhan hak anak dan perlindungannya. Karena, ketika kita bicara pembangunan sumber daya manusia, berbeda dengan pembangunan sumber daya fisik yang tampak jelas.

Pembekalan terhadap ibu-ibu di Desa Pusu menjadi penting agar dapat menekan angka stunting yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa. KemenPPPA siap membantu untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mewujudkannya," ungkap Menteri PPPA dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022). 

Kementerian PPPA telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara optimal, salah satunya melalui menekan angka stunting anak.  

Baca Juga: Komitmen Jalankan Perpres 72/2021, Wapres Beri Arahan Para Menteri Turunkan Stunting

"Bicara masalah stunting bukan hanya dari pola makan anak, tapi juga pola asuh dan sanitasi menjadi penting. Selain itu, intervensi 1000 hari kehidupan yang diawali dengan 9 (sembilan) bulan ketika janin masih dalam kandungan dan 2 (dua) tahun setelah anak lahir menjadi hal penting yang harus ibu-ibu perhatikan," jelas Bintang. 

Lebih lanjut, Menteri PPPA mengapresiasi peran serta mama-mama di Desa Pusu dalam menekan dan mengatasi stunting melalui dibentuknya 10 orang kader yang memberikan pendampingan kepada para ibu dan anak melalui posyandu. 

Dalam kunjungan kerja ke Desa Pusu, KemenPPPA juga menyerahkan 28 paket susu untuk ibu hamil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: