Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasialisme yang Nodai Amerika Bikin Joe Biden Kelimpungan, Ini yang Dilakukan

Rasialisme yang Nodai Amerika Bikin Joe Biden Kelimpungan, Ini yang Dilakukan Kredit Foto: Instagram/Joe Biden
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (15/5/2022) mendesak seluruh warga Amerika untuk bersatu mengatasi kebencian rasial. Pernyataan ini muncul setelah penembakan massal di sebuah supermarket di lingkungan warga Afrika-Amerika di Buffalo, New York, yang menewaskan 10 orang.

“Kita semua harus bekerja sama untuk mengatasi kebencian yang menjadi noda di jiwa Amerika,” kata Biden.

Baca Juga: Sampaikan Sikap Soal Rusia Vs Ukraina di Depan Biden, Jokowi Berani Tampil di Tengah

Gedung Putih mengatakan, keluarga Biden akan melakukan perjalanan ke Buffalo pada Selasa (17/5). Biden menyampaikan duka cita kepada seluruh keluarga korban. Namun Biden tidak menyebut upaya pengendalian senjata yang terhenti di Washington.

Pelaku penembakan di sebuah supermarket di Buffalo, New York, Payton Gendron (18 tahun) mengunggah manifesto setebal 180 halaman di media sosial pada Sabtu (14/5). Manifesto yang diyakini ditulis oleh Grandon itu menguraikan tentang "The Great Replacement Theory".

"The Great Replacement Theory" merupakan sebuah teori konspirasi rasis bahwa, orang kulit putih digantikan oleh minoritas di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Dokumen lain yang beredar secara daring, yang diduga telah ditulis oleh Gendron adalah daftar rencana penembakan.

Dalam daftar tersebut salah satunya yaitu membersihkan senjata dan menguji siaran langsung di internet.  Seorang juru bicara kantor kejaksaan distrik Erie County menolak mengomentari dokumen tersebut.

Gubernur New York, Kathy Hochul menyesalkan bahwa tersangka berhasil menyiarkan langsung serangannya di media sosial. Dia menyebut pelaku memiliki ideologi ekstremis yang kejam.“Gerai-gerai ini harus lebih waspada dalam memantau konten media sosial,” kata Hochul.

Hochul mengatakan kepada ABC New York bahwa, penyelidikan akan fokus pada upaya untuk menghentikan Gendron. Karena dia telah menyebarkan ideologi ekstremisnya secara online dan berada di radar pihak berwenang.

"Saya ingin tahu apa yang diketahui orang dan kapan mereka mengetahuinya," kata Hochul.

Gendron, yang merupakan seorang remaja kulit putih, melakukan penembakan di Tops Friendly Market di lingkungan komunitas Afrika-Amerika, pada Sabtu. Penembakan ini telah menewaskan 10 orang. Polisi berhasil menangkap Gendron. 

Jaksa Erie County, John Flynn mengatakan, beberapa jam setelah penembakan, Gendron didakwa di pengadilan negara bagian atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama, dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Gendron mengajukan pembelaan tidak bersalah dan dijadwalkan untuk kembali ke pengadilan pada 19 Mei. 

Sheriff Erie County, John Garcia, mengatakan, Gendron berada dalam pengawasan bunuh diri dan ditempatkan di sel isolasi.

Sementara, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas kantor lapangan biro Buffalo, Stephen Belongia, mengatakan, serangan itu akan diselidiki baik sebagai kejahatan rasial dan sebagai tindakan ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial di bawah hukum federal.

Pihak berwenang mengatakan, Gendron berkendara ke Buffalo dari rumahnya selama beberapa jam untuk meluncurkan serangan, yang dia siarkan secara real time di platform media sosial Twitch. Twitch merupakan layanan video siara  langsung yang dimiliki oleh Amazon.com. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: