Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, menanggapi perseteruannya dengan Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno. Ade Armando pun meminta pihak Eddy untuk menunjukan bukti dirinya pernah melakukan penodaan terhadap Islam.
Bagi Ade, dirinya terlalu sering dituduhkan melakukan penghinaan terhadap Islam, namun tidak pernah ada buktinya. Atas hal tersebut, Ade pun merasa dirugikan, karena publik merasa dirinya memang benar telah menistakan agama Islam.
Baca Juga: Usai Jadi Korban Pengeroyokan, Ade Armando Kembali: Hari Ini Saya Mulai Muncul Lagi
Ia pun menyinggung kejadian kala dirinya jadi korban pengeroyokan di depan gedung DPR. Kala itu ia dikeroyok oleh orang-orang yang menganggap Ade Armando telah menistakan islam, menurutnya.
"Mereka (pengeroyok) tidak merasa bersalah ketika mereka bertakbir mengeroyok saya, menendangi kepala dan tubuh saya bertubi-tubi. Mereka tidak merasa bersalah karena mereka yakin saya pantas dibunuh karena saya menghina Islam," katanya.
Ia pun melanjutkan dengan menyinggung polemik antara dirinya dengan Eddy Soeparno. Ia pun menyinggung penjelasan pihak Eddy yang menyebut inisial AA yang ada dalam cuitannya tidak ditujukan kepada Ade Armando. Tapi bagi Ade, argumen itu tidak masuk akal.
"Memang siapa lagi selain Ade Armando yang menjadi korban kekerasan dan dituduh menodai agama? karena itu bagi saya lebih penting untuk memfokuskan perhatian pada soal penodaan agama," kata Ade. "Dalam hal ini adalah penting saya meminta menjelaskan klaimatnya."
Lebih lanjut ia mengklaim bahwa Eddy percaya Ade Armando memang melakukan penistaan agama. Oleh karenanya, Eddy diminta untuk menjelaskan lebih lanjut terkait cuitannya tersebut.
"Tuduhan penghinaan agama adalah tuduhan serius. Kalau itu dilontarkan secara sembarangan, itu akan membawa implikasi besar. Baik kepada saya, sebagai korban, maupun mereka yang melontarkan fitnah."
Cuitan Eddy Soeparno
Beberapa waktu lalu, usai ramainya pengeroyokan yang dialami Ade Armando, Eddy Soeparno mengunggah cuitan yang berisi ketidak setujuan tindakan pengeroyokan terhadap orang berinisial AA. Lalu ia juga menyebut meminta tetap adanya proses hukum terhadap kasus penistaan agama AA.
Atas hal itu, pihak ade Armando melalui Muanas Alidid mengirimkan permintaan kepada Eddy agar menghapus cuitannya tersebut. Namun kasus berlanjut usai Eddy melaporkan balik Ade Armando.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: