Roki menambahkan, pasangan Anies-Sandiaga bisa menang melawan pasangan Ganjar-Ridwan, karena suara pendukung Ridwan Kamil cukup signifikan menyokong Anies Baswedan.
Hal itu terlihat dari migrasi suara pemilih Ridwan Kamil jika Pilpres hanya mengerecut pada dua nama, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Dengan perolehan suara masing-masing sebesar 46,4 persen.
”Jadi, meski yang paling populer adalah Prabowo, namun yang paling disukai adalah Ganjar dengan 90,7 persen, Sandiaga Uno dengan 84,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 83,2 persen, dan Anies dengan 81,2 persen,” terang Roki.
Nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno beberapa kali muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat.
Dalam survei Indikator pada Desember 2021, Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan perolehan 15,3 persen di bawah Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wapres yang akan dipilih responden jika pilpres diadakan saat survei dilakukan.
Sejumlah pengamat juga menilai posisi Ridwan Kamil yang cukup unggul di Jawa Barat menjadi modal besar jika digandeng menjadi cawapres, mengingat Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Terlebih, di Jawa Barat, tingkat kesukaan pada Ridwan Kamil dominan hingga 91 persen.
Dalam Hasil Survei Nasional Pemilu 2024: Potensi Dua Putaran, Periode Survei 11-17 April 2022, Indo Survei menggunakan metodologi multistage random sampling dengan data sampel dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 dan jumlah sampel 1.100, dengan data valid sebanyak 1.096. Margin of error survei sebesar 2,96 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: