Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk China dan AS Menjamur, Vape Karya Anak Bangsa Nggak Mau Kalah, Siap Bersaing!

Produk China dan AS Menjamur, Vape Karya Anak Bangsa Nggak Mau Kalah, Siap Bersaing! Kredit Foto: Upods Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vape atau Rokok Elektrik kini tengah digemari masyarakat khususnya anak muda, meningkatnya penjualan Rokok Elektrik di Indonesia ini juga tidak jenisnya pun beragam. Vape merk China menjadi yang paling banyak tersedia di gerai vape. Tidak mau ketinggalan merk vape Amerika Serikat juga kini mulai masuk ke Indonesia.

Penggunaan Rokok Elektrik (REL) atau yang biasa dikenal dengan vape semakin meningkat setiap tahun-nya, peningkatan tersebut dibuktikan dengan adanya transaksi secara menerus pada industry vape itu sendiri. Tidak hanya produsen lokal, sayangnya produsen- produsen Rokok Elektrik dari luar seperti China sampai Amerika serikat sudah merajai industry vape di Indonesia. 

Baca Juga: Berkat Teknologi Vape Terus Dikembangkan, Bukan untuk Menambah Jumlah Peroko Tapi Kurangi Resikonya

Menyikapi hal tersebut produsen Rokok Elektrik (REL) lokal Upods Indonesia siap memperkuat persaingan di pasar global dengan meluncurkan produk terbarunya, Device V3 dengan system tertutup. Produk terbaru yang memiliki campaign #V3TAMPILLEBIHBAIK ini adalah salah satu sikap percaya diri Upods Indonesia untuk membuktikan bahwa produk lokal dapat bersaing bahkan dapat bisa jauh lebih baik dari produk luar seperti brand dari China yang sudah merajai pasar Indonesia. 

Meningkatnya pengguna Rokok Elektrik (REL) di Indonesia merupakan perkembangan baik bagi industry vape itu sendiri. Mengutip dari APVI (Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia) mencatat, sampai dengan akhir tahun lalu ada 2,2 juta lebih pengguna vape di Indonesia, dengan outlet penjualan mencapai 5.000 toko. 

Baca Juga: Regulasi Vape Tidak Hanya Soal Cukai

Pada 2022, penerimaan cukai HPTL diprediksi akan mencapai Rp646,84 miliar atau naik 7,5% dari estimasi penerimaan di 2021 silam.

Hal ini membuktikan bahwa meningkatnya kebutuhan pasar pada industri vape tak lain disebabkan oleh sadarnya masyarakat dengan pentingnya kesehatan akan bahayanya merokok. 

Banyak dari mereka yang mulai beralih dari Rokok Konvensional ke Rokok Elektrik yang memiliki resiko lebih rendah. Tidak bisa dipungkiri juga, meningkatnya penjualan vape juga terdapat pengaruh lifestyle bagi kaum muda itu sendiri.

“Upods sendiri memiliki beberapa misi utama, yang pertama itu untuk membantu para perokok beralih ke kandungan yang lebih baik, tentu kami juga sangat memperhatikan apa yang mereka (perokok) butuhkan agar dapat beralih ke vape. Kedua, kami ingin membuktikan bahwa produk lokal juga dapat bersaing dengan produk luar, lewat Produk terbaru ini (V3) saya yakin dapat diterima di pasar Nasional maupun Internasional karena kami sangat memperhatikan secara detail dari setiap sentuhan saat pembuatan. Ketiga, besar juga harapan kami dapat membuka lapangan pekerjaan di Indonesia," ujar Aryo Andrianto, CEO Upods Indonesia sekaligus Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/5/2022).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: