Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik Darah Lihat Kelakuan Buzzer, Gus Nur: Mereka Pendusta Tukang Hoaks, Mereka Seperti Anjing!

Naik Darah Lihat Kelakuan Buzzer, Gus Nur: Mereka Pendusta Tukang Hoaks, Mereka Seperti Anjing! Gus Nur | Kredit Foto: Instagram/Gus Nur
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendakwah Sugik Nur alias Gus Nur mengaku sangat dongkol dengan kerja-kerja para pendengung alias buzzer yang pro pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Gus Nur mengaku jengkel dengan kelompok ini lantaran dinilai kerap menebar dusta lewat media sosial demi menggiring opini publik. 

Saking jengkelnya dengan kelompok buzzer ini , Gus Nur mengistilahkan mereka sebagai anjing peliharaan yang secara serampangan menyerang setiap kelompok yang dianggap berbeda pandangan. 

“Buzzer itu ada, makhluk itu ada yang namanya Buzzer. jadi Buzzer itu tukang bohong, tukang dusta, tukang hoax,” ujar Gus Nur di kanal Youtube pribadinya, dikutip Populis.id  Senin (23/5/22).

Baca Juga: Omongan Gus Nur Soal Buzzer Nggak Main-main: Misalnya Malaikat Kritik Rezim, Mereka Juga Serang!

“Buzzer itu seperti anjing yang dikasih makan oleh tuannya. Anjing filosofis otak mereka itu kalau dikasih makan sama tulangnya maka nggak peduli siapa tuannya… siapapun menyerang maka anjing tersebut akan menyalak. Itu rumus alam bawah sadar buzzer,” katanya menambahkan.

Lantaran melihat buzzer siap menyerang siapapun yang dianggap bertentangan, Gus Nur lantas mengatakan bahkan malaikat yang mengkritik rezim Jokowi saja bisa diserang balik oleh kelompok ini.

“Kalau saya boleh melampaui batas atau improvisasi, malaikat sekalipun kalau mengkritik rezim maka buzzer akan menyalak menyerang itu malaikat. Padahal secara disiplin ilmu, malaikat itu makhluk yang tak pernah salah, tapi seumpama malaikat itu mengkritik rezim, buzzer akan menyalak akan menyerang itu malaikat,” lanjutnya.

Sebagai informasi buzzer atau kelompok pendendung ini memang kerap melontarkan narasi-narasi yang cenderung ke arah hoaks untuk menjatuhkan bahkan membunuh karakter seseorang.

Sebagai contoh adalah kasus penolakan Ustadz Abdul Somad (UAS). Di mana kelompok buzzer ini memanfaatkan momentum penolakan yang dilakukan pemerintah Singapura terhadap penceramah kondang itu, dengan menyebarkan berita bahwa UAS juga ditolak datang mengisi kegiatan keagamaan di Madura, Jawa Timur pada Jumat (20/5/2022) lalu. Nyatanya kedatangan UAS di Madura disambut antusias bahkan warga rela berdesak - desakan datang mendengar ceramahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: