Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ade Armando Nggak Terima Pernyataan Bang Yos Terkait Cina: Nggak Bisa Diterima!

Ade Armando Nggak Terima Pernyataan Bang Yos Terkait Cina: Nggak Bisa Diterima! Kredit Foto: Facebook/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pulih setelah mengalami pengeroyokan, Ade Armando kembali berusaura. Kali ini dia mengomentari pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (Bang Yos) soal ancaman Cina.

Menurut Ade, isu mengenai ancaman yang berbau Cina sudah sering dia dengar, namun karena sosok yang menyampaikan pernyataan itu adalah eks ketua BIN, maka dirinya merasa perlu berusara.

“Peringatan semacam ini sebenarnya sudah sering saya dengar buat saya ini ancaman mengada-ada tapi yang bicara mantan Gubernur DKI dan mantan Kepala BIN saya rasa ini tidak bisa diabaikan apalagi dia bicara begini di acara halal bihalal Islamic Center," kata Ade Armando di Cokro TV, dikutip Selasa (24/5/22).

Menurut Ade, apa yang diungkap Bang Yos punya sejumlah persoalan. Persoalan tersebut adalah mengenai kebenaran data.

Ade mengkalim semenjak dulu Singapura diisi oleh mayoritas orang-orang Cina.

Baca Juga: Jokowi Bilang “Ojo Kesusu”, Dugaan Rocky Gerung Nggak Main-main Kali Ini Singgung Mencalonkan Diri

“Bagi saya apa yang diaktaknnya mengandung sejumlah persoalan mendasar… Dia menggunakan data keliru, misalnya soal pengalaman singapura. Singapura sejak kelahirannya adalah negara yang memang didominasi ras Cina,” lanjut Ade.

Kalim Ade berikutnya untuk membantah eks orang intelijen nomor satu di Indonesia itu adalah dengan menyinggung posisi perdana menteri dan presiden pertama di Singapura.

Menurutnya presiden pertama Singapura itu orang Melayu tetapi untuk perdana menteri adalah etnis Cina.

"Jadi argumen Bang Yos tentang Singapura sebagai negara yang semula dulu dikuasai Melayu tapi kemudian kondisi menjadi berbalik dikuasai China sama sekali tidak bisa diterima,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: