Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BISI Optimis Kinerja Lebih Baik di Tahun 2022

BISI Optimis Kinerja Lebih Baik di Tahun 2022 Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bisi International Tbk (BISI) terus berupaya mempertahankan tren positif kinerja bisnisnya di tahun 2022.

Presiden Direktur BISI Agus Saputra Wijaya mengungkapkan perusahaan manargetkan bisa meraih peningkatan laba bersih mencapai dobel digit yang disertai kenaikan penjualan.

“Pandemi yang dimulai pada awal tahun 2020 berdampak pada semua sektor industri, termasuk pertanian. Namun, situasi saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya,” Kata Agus Saputra di Jakarta, kemarin

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi. Pertama memperkuat pengembangan jalur distribusi. Selanjutnya terus mengembangkan inovasi berkelanjutan pada varietas tahan virus dan tanaman bernilai tinggi.

Berikutnya meningkatkan kemitraan dengan petani, khususnya melalui “Corn Partnership Program”. “Kami juga akan tetap fokus pada efisiensi biaya dan kehati-hatian dalam menjaga arus kas keuangan perusahaan,”tegasnya.

Pada kuartal I 2022, penjualan BISI naik 43% year-on-year (yoy) menjadi Rp618,9 miliar. Bersamaan dengan itu, laba bersih setelah pajak BISI menguat 94% (yoy) menjadi Rp154,3 miliar.

Penjualan naik 42,3% menjadi Rp618,8 miliar di kuartal I 2022 yang ditopang penjualan pestisida dan pupuk kepada pihak ketiga Rp259,2 miliar atau menyusut 1,5% dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp263 miliar.

Adapun penjualan benih jagung naik 114,8% menjadi Rp217,52 miliar. Senada, penjualan benih sayuran dan buah-buahan naik 1,2% menjadi Rp66,36 miliar.

Menurut dia ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan kinerja BISI tahun ini. Diantaranya musim tanam. Dimana curah hujan normal diakhir tahun 2021 bertanda baik untuk musim tanam di tahun 2022.

Lalu kebijakan pemerintah dalam hal ini terkait dengan kontrol harga dan pembatasan impor yang berdampak pada kenaikan harga beras dan jagung di tingkat petani menjadi stabil.

Baca Juga: BHMS Raih Pendapatan Rp1,7 Triliun di 2021

Terakhir harga tukar mata uang. Ia berharap nilai tukar mata uang Dollar ke Rupiah menjadi stabil ditahun 2022. “Peningkatan harga bahan mentah herbicide diharapkan telah mencapai harga puncaknya dan dapat kembali normal,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: