Menurutnya, hal itu terjadi karena saat arus mudik Lebaran beberapa waktu lalu masyarakat bukan saja melakukan mudik lebaran melainkan karena melakukan perjalanan wisata.
"Ini memang menjadi salah satu program kerja kami terutama kita siapkan khususnya untuk pelaksanaan pada liburan Natal dan Tahun Baru,"ungkapnya
Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Ada Ulama Iri dan Denki Sama Kepopuleran UAS, Simak!
"Masyarakat lebih sedikit yang mudik tapi mereka kebanyakan melakukan perjalanan wisata,"sambungnya
Dishub Jabar pun menerapkan manajemen waktu perjalanan selama mudik Lebaran 2022. Pasalnya, yang menjadi persoalan adalah bahwa sarana dan prasarana tidak sebanding dengan pergerakan masyarakat yang secara bersama-sama melakukan mudik atau perjalanan wisata.
"Ini yang menjadi masalah bersama. Bagaimana caranya menata sirkulasi atau antisapi sirkulasi lalu lintas terutama di kawasan Pangandaran maupun tempat wisata lainnya seperti Pameungpeuk Kabupaten Garut, Pelabuhan Ratu, Puncak, Lembang, Ciwidey dan lainnya," jelasnya
Ke depan, lanjut Agus, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Jabar termasuk dengan para pengelola pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan, misalnya jika tempat wisata sudah penuh maka jangan terus memasukan pengunjung agar tidak terjadi antrean.
Baca Juga: Bawa-bawa Soal HTI dan FPI, Habib Husin Blak-blakan Bongkar Sosok UAS!
"Mudah-mudahan ke depan untuk kerja sama dengan pengelola wisata untuk penanganan kemacetan bisa lebih ditingkatkan lagi,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: