Dalam sambutannya, Nika Saeedi, ad Interim Wakil Kepala Perwakilan UNDP Indonesia sempat menyinggung bagaimana dunia menghadapi krisis akibat dampak pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun ini. Pandemi juga turut memengaruhi pembangunan sosial-ekonomi yang sudah bertahun-tahun dunia upayakan.
“Dialog publik kedua kita berkaitan dengan inisiatif pemulihan berkelanjutan dan inklusif yang telah dilakukan oleh Indonesia, dan akan diuraikan lebih lanjut upaya penanganan Covid-19, dengan merumuskan dan mengimplementasikan program pemulihan ekonomi nasional pasca-Covid-19. Termasuk pembahasan mengenai rehabilitasi mangrove, bantuan keuangan, dan transformasi yang mendesak," ujar Nika, dalam siaran media.
Tri Tharyat, Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kemenlu Republik Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa proses pembangunan hijau yang berimbang antara ekonomi, sosial, dan lingkungan merupakan pilar ketahanan Indonesia ke depan. Pihaknya berharap diskusi kita pagi ini dapat menghasilkan analisis dan pandangan lebih dalam yang akan kita bawa ke Stockholm, utamanya dalam 3 hal berikut.
Pertama, Indonesia memiliki praktek terbaik dalam upaya pemulihan hijau dan pandemi. Kedua, ada pengalaman baik penanganan pandemi dan menjadi pelajaran bagi banyak pihak dan negara. Terakhir, visi planet yang sehat harus dimulai dari langkah hari ini yang berkelanjutan. Besar harapan saya, dialog hari dapat menjadi bentuk kontribusi kita bagi Indonesia dan dari Indonesia untuk dunia.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar menyampaikan perlunya kesadaran dan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat untuk dapat mewujudkan pemulihan ekosistem yang berkelanjutan.
Dialog publik Stockholm +50 ini menjadi momen penting bagi kita untuk terus menggugah, menumbuhkan, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik tentang ekosistem dan pengelolaannya yang optimal.
Lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan khususnya di tingkat lokal, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dengan lebih baik. Peningkatan peran aktif masyarakat memberikan kontribusi solusi lokal dalam merestorasi ekosistem.
"Semoga dalam kegiatan dialog publik ini dapat terbangun visi bersama dalam mencapai lingkungan yang sehat dan kemakmuran untuk semua," ujar Siti Nurbaya.
Dimoderasi oleh Suryo Adiwibowo selaku Penasihat Senior Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dialog kali ini mendatangkan para pembicara yang berasal dari berbagai kelompok, di antaranya Hartono sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Inge Retnowati selaku Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove-Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, dan Indah Budiani selaku Direktur Indonesia Business Council for Sustainable Development.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: