Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intip! Strategi Jitu IMA Pulihkan Perekonomian Jelang Tahun Endemi

Intip! Strategi Jitu IMA Pulihkan Perekonomian Jelang Tahun Endemi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

President IMA Bandung, Lina Auliana berharap, dengan adanya kegiatan Rakernas IMA 2022 ini bisa menambah ilmu dan pengetahuan bagi para peserta terkait perkembangan dunia marketing.

"Tentu saja momen Rakernas IMA ini harus digunakan dengan sebaik–baiknya bagi para peserta Rakernas IMA, bukan saja sebagai rapat kerja, melainkan juga digunakan untuk menambah ilmu pengetahun terkait bagaimana perkembangan dunia marketing di Indonesia bahkan di dunia," ungkapnya.

Baca Juga: Jabar Tindak Lanjuti Penjajakan PLTB dengan Investor Inggris

Saat ini baik di Indonesia bahkan di dunia sedang dalam era kebangkitan ekonomi. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia disusul dengan munculnya berbagai virus, tidak hanya menimbulkan krisis ekonomi tetapi juga krisis kesehatan dan krisis sosial.

Kondisi ini membuat kinerja hampir semua lini bisnis dan perekonomian menjadi sangat terpuruk. Melalui acara ini, IMA mengharapkan Rakernas akan memberikan output pemikiran-pemikiran baru yang bermanfaat, baik dari segi keilmuan ataupun pemasaran praktis. Bahkan, pemikiran tersebut dapat memberikan ide-ide kreatif, juga inovatif sebagai bentuk kontribusi terhadap strategi bisnis sebagai upaya mengakselerasi percepatan perekonomian pasca-Covid-19.

Menurut Lina, banyak hal yang menarik dalam Rakernas IMA di tahun 2022 ini. Salah satunya adalah banyak sekali rangkaian acara yang bisa digunakan peserta untuk saling bertukar pikiran terkait dunia marketing. Selain itu, acara ini juga banyak dihadiri oleh akademis dan pakar-pakar di bidang pemasaran baik taraf lokal maupun nasional.

Rakernas IMA yang dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta dari 75 chapter se-Indonesia ini memiliki serangkaian kegiatan yang sangat padat. Diawali dengan Studium Generale (SG) dengan Tema BUMN 2030: 10 Great Cases By Mark Plus dengan pembicara Hermawan Kartajaya yang merupakan Honorary Founding Chairman IMA juga Pakar Marketing Indonesia. Dilanjut dengan Prof. Philip Kotler yang merupakan The Father of Modern Marketing. Setelah acara SG, masih di hari yang sama akan ada Company Visit Industry ke PT. Telkom lalu keesokan harinya tanggal 28 Mei 2022 adalah Rapat kerja Nasional.

Lebih lanjut, Lina berharap bahwa adanya acara Rakernas IMA 2022 ini bisa dimanfaatkan oleh para praktisi marketing di Kota Bandung untuk dapat menumbuhkan lagi ide-ide pengembangan perekonomian serta bisnis di Kota Bandung.

Sementara itu,  Prof. Philip Kotler dalam paparannya di acara SG, bertajuk The Future of Marketing in 2031 menyampaikan seruan untuk menyeimbangkan profitability perusahaan dengan sustainability. Seruan ini diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip degrowth economy, baik di level perusahaan maupun segenap pemasar di berbagai belahan dunia.

"Saya rasa fork model dari Buckminster Fuller memberikan gambaran yang baik mengenai situasi bisnis saat ini, dimana kita telah melewati persimpangan dan masih belum terlambat untuk memutuskan dengan lebih bijak," katanya.

"Apakah ke depannya kita akan tetap melaju dengan prinsip kerja bisnis yang sama seperti sekarang, hingga kita tiba di titik point of no return, atau sebaiknya kita melihat ke belakang, mempertimbangkan backtrack ataupun melakukan lompatan besar untuk menuju situasi masyarakat yang ideal," ungkapnya.

"Saya kira kita semua perlu memutuskan dengan lebih bijak sehingga kita dapat mewariskan dunia yang indah ini kepada generasi selanjutnya. Saya berharap di 2031, saat perayaan ulang tahun saya yang ke-100, kita sebagai ahli pemasar dapat mengoreksi arah dunia pemasaran menuju gerakan pemasaran yang berlandaskan semangat social marketing," sambungnya 

Sementara itu, Honorary Founding Chairman IMA Hermawan Kartajaya menyampaikan presentasi yang selaras dengan presentasi Philip Kotler, yaitu model swoosh yang dikaitkan dengan Sustainable Development Goals 2030. Model swoosh yang dibuat Hermawan di tahun 2020, dan sudah digunakan membantu berbagai perusahaan dan institusi pemerintahan agar bisa melakukan relief-recovery-reform di masa pandemi covid-19, digunakan Hermawan sebagai model utama bedah kasus transformasi BUMN. Selain model swoosh, Hermawan juga menyinggung berbagai kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh 10 BUMN yang masuk white paper tersebut.

Sementara, Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyampaikan secara daring ucapan selamat ulang tahun dan apresiasinya kepada Profesor Philip Kotler.

"Saya ingin menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-91 kepada Prof. Philip Kotler dan tidak lupa apresiasi saya atas sumbangsih beliau selama ini. Sebagai the founding father of modern marketing, beliau telah memberikan banyak kontribusi signifikan untuk kemajuan dunia pemasaran," ungkapnya.

"Saya secara pribadi mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip social marketing, di mana saya yakin hal tersebut adalah kontribusi dunia pemasaran untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik," sambungnya.

Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, yang juga Menteri Pariwisata 2014–2019, Arief Yahya yang pernah menjabat Dirut Telkom Indonesia 2012–2014, memberikan tanggapan atas presentasi Hermawan Kartajaya. Menurut Arief Yahya, transformasi BUMN membutuhkan transformational leadership. Selain itu, juga dibutuhkan pemetaan tantangan digital vortex. Ini adalah pemetaan yang membandingkan dampak digitalisasi ke berbagai industri.

"Untuk inovasi customer value, mencakup apa yang bisa diberikan agar dapat survive dan menang atas tantangan digitalisasi," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: