Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulama 212 Apresiasi Aksi Jenderal Dudung yang Bangun Masjid di Komplek Makam Sunan Gunung Jati

Ulama 212 Apresiasi Aksi Jenderal Dudung yang Bangun Masjid di Komplek Makam Sunan Gunung Jati Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panglima longmarch santri 212 KH Nonop Hanafi, menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman karena membangun masjid Masjid Syarif Abdurrachman di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Menurut dia, pembangunan Masjid merupakan bentuk kolaborasi antara TNI dan umat dalam mempertahankan keadaulatan negara Indonesia.

“Siapapun yang melakukan kolaborasi dengan umat hari ini kita dukung karena negara kita yang begitu luas dari Sabang sampai Merauke dengan luas wilayah laut yang demikian luas tak mungkin hanya diandalkan garda terdepan TNI. Makanya kesadaran dari rakyat untuk mempertahankan keadulatan negara adalah mesti ada kesamaan pandangan tentang mempertahankan eksistensi dan kedaulatan bangsa dan negara. Makanya pertahanan rakyat semesta dengan mempertahankan kesadaran umat lewat Masjid itu sama dengan mempertahankan ketahanan negara itu sendiri,” ujar Kiyai Nonop Hanafi kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga: Waduh! Muncul Spanduk Panglima TNI Dikaitkan PKI, Netizen Jadi Ingat Jenderal Dudung Abdurachman

Kiyai Nonop lantas mengutip hadis Rasulullah SAW.  Menurut dia, dalam hadis Nabi disebutkan terdapat tiga dimensi benteng umat, yaitu masjid, Quran, dan Dzikrullah. Jika dekat dengan tiga benteng itu, disampaikan Kiyai Nonop, pertahanan umat sangat kuat dari berbagai potensi serangan, baik virus fisik maupun non-fisik. 

Baca Juga: Tegas! Instruksi Jenderal Dudung Abdurachman: Kejar Pelaku Sampai Dapat! Jangan Ragu

“Nah ketika TNI menjadi garda terdepan dalam pertahanan kedaulatan negara, melakukan kolaborasi dengan umat, dengan membangun Masjid otomatis ini semakin mengokohkan antara tupoksi untuk menjaga kedaulatan negara dengan membangun Masjid karena masjid kata Rasulullah SAW adalah benteng umat,” katanya.

Apa lagi, lanjut Kiyai Nonop, yang juga pengasuh Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari Jatinegara, Ciamis, pertahanan Indonesia diketahui dan dianut dengan sistem pertahanan rakyat semesta. Dengan demikian, ketika TNI melakukan kolaborasi yang apik, mutualisme, saling menguntungkan, diantara satu dengan yang lainnya melalui pembangunan masjid, maka hal ini menunjukkan semakin mengokohkan makna dari pertahanan rakyat semesta itu sendiri. 

“Jadi adanya sinkroninasi atara TNI dan umat lewat pembangunan Masjid ini menunjukkan bahwa kita membangun dua sisi kekuatan. Satu sisi verfikal, kekuatan yang terkait dengan zat yang maha kuat Allah SWT.  Dan dari sisi dimensi horizontal membangun kolaborasi dengan rakyat, sebagai pembuktian dari pada pertahanan rakyat semesta,” tambahnya. 

Hal yang diharapkan Kiyai Nonop dalam hal menjaga kedaulatan negara antara TNI dan umat tersebut terus terwujud. Sebab, katanya, TNI lahir dari rahim rakyat yang ditugaskan menjadi garda terdepan dalam pertahanan negara. 

“Dan TNI pada kerjanya harus berkolaborasi dengan rakyat, membela kepentingan rakyat dan tidak terjadi ada semacam benteng, tembok, penghalang antar kemesraan TNI dengan rakyat,” katanya. 

Untuk diketahui, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, melakukan peletakan batu pertama pembangun Masjid Syarif Abdurrachman di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Selasa (24/5/2022). 

Bangunan Masjid ini berdiri di lahan tanas seluas 1.681 meter persegi. Ukuran luas panjang bangunan masjid 41 meter dan lebar 41 meter persegi. Masjid. Tempat ibadah umat Islam ini diberi nama Masjid Syarif Abdurahman. Masjid ini berada di Desa Astana Kecamatan Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: