Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Tebar Kengerian, Pangkalan Bawah Tanah Dipenuhi Ratusan Drone Mematikan, Catat Lokasinya

Iran Tebar Kengerian, Pangkalan Bawah Tanah Dipenuhi Ratusan Drone Mematikan, Catat Lokasinya Kredit Foto: AP Photo/SepahNews
Warta Ekonomi, Teheran -

TV pemerintah Iran pada Sabtu (28/5/2022) menebarkan kengerian dengan menampilkan tayangan sebuah pangkalan bawah tanah tempat disimpannya drone militer negara itu.

Jumlah pesawat tanpa awak yang disimpan di lokasi rahasia itu tak main-main, mencapai 100 unit. 

Baca Juga: Rilis Kemampuan Rudal dan Drone Teranyar, Taiwan Tunjukkan Dunia Tak Bisa Dianggap Remeh

Laporan TV pemerintah Iran mengatakan pangkalan itu berada di jantung pegunungan Zagros, tanpa menyebut detail lokasi.

Beberapa drone andalan Iran terlihat di pangkalan itu, termasuk Ababil-5 yang katanya dilengkapi dengan rudal Qaem-9.

Rudal Qaem-9 sendiri mirip dengan misil  udara-ke-permukaan AS Hellfire.

"Tidak diragukan lagi drone angkatan bersenjata Republik Islam Iran adalah yang paling kuat di kawasan itu," kata komandan militer Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi. 

Dia menambahkan bahwa kemampuan militer Iran untuk meningkatkan drone tidak dapat dihentikan.

Seorang koresponden TV pemerintah Iran mengatakan dia telah melakukan penerbangan helikopter selama 45 menit pada hari Kamis (26/5/2022) dari Kermanshah di Iran barat ke situs drone bawah tanah rahasia. 

Sang koresponden mengatakan bahwa dia diizinkan melepas penutup matanya hanya setelah tiba di pangkalan.

Tayangan TV menunjukkan deretan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan rudal di sebuah terowongan, yang dikatakan beberapa ratus meter di bawah tanah.

Laporan TV itu muncul sehari setelah Pengawal Revolusi Iran menangkap dua kapal tanker Yunani di Teluk.

Tindakan itu sebagai pembalasan nyata atas penyitaan minyak Iran oleh Amerika Serikat dari sebuah kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani. 

Pihak berwenang Yunani bulan lalu menyita Pegas berbendera Iran, dengan 19 awak Rusia di dalamnya, karena sanksi Uni Eropa. 

Amerika Serikat kemudian menyita kargo minyak Iran yang disimpan di atas kapal dan berencana untuk mengirimkannya ke Amerika Serikat dengan kapal lain.

Pegas kemudian dibebaskan, tetapi penyitaan itu memicu ketegangan pada saat yang sulit, dengan Iran.

Padahal, kekuatan dunia berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: