Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat FoLU Net-Sink 2030, Indonesia Serius Tangani Perubahan Iklim Dampak Pemanasan Global

Lewat FoLU Net-Sink 2030, Indonesia Serius Tangani Perubahan Iklim Dampak Pemanasan Global Kredit Foto: Instagram/jktinfo

Peran Penting Indonesia Capai NDC 2030

Indonesia memiliki hutan yang luas melingkupi sekitar 71% (133,57 juta hektar) dari seluruh area lahan di Indonesia (187,9 juta hektar) dan termasuk negara dengan luas hutan terbesar ketiga di dunia. Sudah seharusnya Indonesia menjaga hutan hujan tropis alaminya yang memiliki berbagai peran penting. Terlebih saat ini dampak dari perubahan iklim sudah terasa dan berbagai negara di belahan bumi pun menyadarinya. 

Selain sebagai paru-paru dunia karena mengeluarkan oksigen (O2), hutan juga berperan penting sebagai regulator iklim yang berperan menyerap karbondioksida (CO2) di atmosfer melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam bentuk biomassa.

Baca Juga: Melalui Pengelolaan Hutan Lestari, KLHK Optimis Menuju Indonesia's FoLU Net Sink 2030

Meskipun hutan juga dapat menjadi pengemisi karbondioksida (CO2) karena proses respirasi, dekomposisi dan pembusukan yang dibantu oleh berbagai macam jasad renik. Namun, hutan yang belum terjamah (intact forest) akan mencapai kondisi klimaks sehingga terjadi keseimbangan serapan keluaran karbon (net carbon balance). Intervensi manusia akan mengganggu keseimbangan sehingga menyebabkan terjadinya fluktuasi simpanan karbon di hutan.

Jadi, menghentikan deforestasi dan degradasi hutan hujan tropis adalah kunci agar hutan hujan tropis mampu memperlambat pemanasan bumi, lautan dan atmosfer akibat kegiatan manusia.

Baca Juga: Indonesia Sampaikan Inisiatif Reduksi FOLU Net Sink dan Polusi Sampah Plastik Laut

Sektor yang menjadi tanggung jawab Indonesia untuk mengurangi emisi karbon berasal dari sektor kehutanan, energi, limbah, industri dan pertanian. Adapun sektor kehutanan paling besar berkontribusi terhadap penurunan emisi mencapai 49%. Pada tahun 2030, semua sektor akan mencapai puncak emisinya. Namun pada waktu bersamaan Indonesia akan mencapai penyerapan bersih (net sink) karbon sektor kehutanan dan lahan.

Dari target emisi sebesar 29% pada 2030 yang tertuang dalam NDC, sektor kehutanan dan lahan harus menurunkan emisi sebesar 17%, dan energi sebesar 11%. Jika kedua sektor ini diakumulasikan sudah mencapai 28%, artinya sektor lain sangat kecil kontribusinya. Adapun KLHK tetap fokus pada sektor kehutanan dan energi. Dari sektor kehutanan Indonesia akan mencapai net sink FoLU pada 2030 dan ini menjadi tugas bersama juga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: