- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Mengapa Harga Sawit Masih Turun? Penjelasan Dinas Perkebunan: Pasar CPO Belum Normal
Belum normalnya ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan kernel kendati sudah diumumkan pencabutan larangan ekspor CPO, masih memberikan dampak penurunan harga pada aktivitas jual beli minyak sawit.
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja menjelaskan bahwa pada saat ini merupakan masa transisi. Hal ini lantaran eksportir menjadi wait and see karena lelang CPO di KPBN Jakarta juga tidak ada deal (WD) sesuai harga dasar penawaran lelang.
Baca Juga: Sawit Jadi Salah Satu Komoditas Perdagangan Utama Bilateral Indonesia-Belanda
"Apalagi pasca terbitnya juknis Dirjendaglu Nomor 18/22 bahwa rasio ekspor CPO ditetapkan oleh Dirjendaglu pada masa transisi saat ini," kata Defris, dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Riau pada Kamis (2/6/2022).
Dikatakan Defris, tidak serta merta begitu dicabut larangan ekspor, harga CPO bisa naik atau langsung bisa diekspor ke luar negeri.
Baca Juga: Catat Nih! Ternyata Minyak Sawit Juga Jadi Ingredien Produk Susu Formula Lho!
Umumnya pembelian CPO atau produk sawit dilakukan dalam jangka panjang yakni satu tahun. Dampaknya, para negara importir terbesar selama satu bulan pelarangan ekspor minyak sawit di Indonesia berpindah ke Malaysia dan melakukan kontrak dengan Malaysia karena mereka butuh konsistensi atau kepastian pasokan CPO.
"Dampak akibat kondisi ini, karena pasar ekspor CPO belum normal dan harga TBS kelapa sawit yang kita tetapkan masih belum normal seperti yang kita harapkan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas