PM Baru Australia Anthony Albanese Lanjutkan Tradisi Kunjungi Jakarta
Sementara semakin banyak orang Indonesia memiliki kemampuan berbahasa Inggris, sebaliknya jumlah orang Australia yang bisa berbahasa Indonesia sangatlah terbatas.
"Orang Australia banyak yang berkunjung ke Indonesia karena menganggap Indonesia sebagai tujuan wisata," jelasnya.
Namun, kata Dr Rizky, hal itu tidak serta-merta mencerminkan besarnya pemahaman mendalam orang Australia tentang Indonesia.
Dikatakan, masyarakat Australia perlu melihat Indonesia lebih dari sekadar tempat untuk berwisata. Sebaliknya, masyarakat Indonesia perlu melihat Australia bukan hanya sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
Ditanya tentang kekhawatiran Australia terhadap meningkatnya pengaruh China di kawasan dan bagaimana masyarakat Indonesia melihat hal tersebut, Dr Rizky mengatakan Australia dan Indonesia memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang China.
Menurut dia, negara-negara ASEAN pada umumnya berbeda pandangan dengan negara-negara Barat dalam isu China, karena mereka lebih mendahulukan stabilitas kawasan.
"Australia dapat memainkan perannya dalam meyakinkan Indonesia dan negara-negara ASEAN bahwa Australia merupakan negara mitra yang dapat dipercaya dalam mengatur stabilitas kawasan," jelasnya.
Kepastian kunjungan PM Albanese dan Menlu Penny Wong ke Jakarta telah disampaikan dalam pertemuan kaukus Partai Buruh Australia (ALP) di Canberra pekan lalu.
Rencana kunjungan ini juga pernah disampaikan oleh PM Albanese selama masa kampanye Pemilu, menunjukkan tekadnya untuk menata kembali hubungan Australia dengan negara-negara ASEAN pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: