Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senjata-senjata dari Barat Dikhawatirkan Interpol Nyasar, ke Mana Larinya?

Senjata-senjata dari Barat Dikhawatirkan Interpol Nyasar, ke Mana Larinya? Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra
Warta Ekonomi, Paris -

Interpol pada Rabu (1/6/2022) menyatakan keprihatinan serius terkait pengiriman senjata kecil dan berat ke Ukraina, yang dapat "nyasar" ke pasar gelap dan berakhir di tangan penjahat.

Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock mendesak negara-negara yang memasok peralatan militer ke Kiev untuk fokus pada mekanisme pelacakan.

Baca Juga: Yang Dilakukan Bikin Ngeri, 2 Tentara Rusia Divonis 11,5 Tahun Penjara

“Ketersediaan senjata yang luas selama konflik saat ini akan menyebabkan proliferasi senjata terlarang di fase pascakonflik,” ujar Stock, dilansir Anadolu Agency, Kamis (2/6/2022).

Stock mengkhawatirkan pencurian senjata dan persenjataan oleh penjahat di pasar gelap Uni Eropa, karena harga senjata di wilayah tersebut lebih tinggi. Ia mengatakan, senjata militer berat akan tersedia di pasar kriminal.

Negara-negara, termasuk Prancis dan Jerman, bersama dengan Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan pertahanan kelas atas. Kiriman itu berupa amunisi artileri dan senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya dan melawan pasukan Rusia.

Stock berkaca pada pengalaman saat angkatan bersenjata AS keluar dari Afghanistan pada 2021 setelah dua dekade perang. Pasukan AS meninggalkan sejumlah besar peralatan militer yang akhirnya jatuh ke tangan Taliban.

Jerman akan memasok rudal antipesawat modern dan sistem radar ke Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa, pemerintahnya telah memutuskan untuk memasok rudal IRIS-T SLM, yang dikembangkan oleh Jerman bersama dengan negara-negara NATO lainnya, ke Ukraina.

Scholz mengatakan, Jerman juga akan memasok Ukraina dengan sistem radar untuk membantu menemukan artileri musuh. Pengumuman itu muncul di tengah klaim bahwa Jerman lambat menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: