Dengan kata lain, Arief mengatakan artinya pasarnya sudah ada, Indonesia ini kelebihannya karena warganya diatas 270 juta penduduknya.
"Sehingga sebetulnya kita punya market yang luar biasa untuk menciptakan ekosistem pangan dalam negeri," ujar Arief.
Baca Juga: Sebut Formula E Kampanye Green Energy, Eh Artis Ini Malah Dicap Kadrun!
Sementara itu, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum BULOG, Mokhamad Suyamto mengatakan Pemerintah telah menugaskan Perum BULOG untuk menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar.
“Sasaran dari program ini adalah pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan program ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia,”kata Suyamto.
Penyaluran kedelai oleh Perum BULOG dilaksanakan bertahap yang akan disalurkan di 13 Provinsi yaitu Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Jogya, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel.
“Sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah kedelai ex impor yang saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri,”ujarnya.
Dengan penyiapan pasokan kedelai pada harga yang lebih murah, pengrajin tahu tempe akan dapat menyiapkan tahu tempe pada harga terjangkau bagi masyarakat sekaligus kepastian pasokan untuk jaminan keberlangsungan produksi tahu tempe.
Baca Juga: Kapan Kita Pulang, Cuitan Ridwan Kamil Soal Eril yang Bikin Semua Terharu
Perum BULOG siap hadir untuk melaksanakan penugasan dan mengawal stabilisasi pasokan dan harga kedelai bagi pengrajin sasaran
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar