Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nahloh, Ferry Koto Sebut Menko Luhut Sering Buat Gaduh Masyarakat

Nahloh, Ferry Koto Sebut Menko Luhut Sering Buat Gaduh Masyarakat Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis gerakan koperasi, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto menyentil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang umumkan kenaikan tarif masuk Candi Borobudur.

Bagi wisatawan lokal akan dikenakan biaya Rp750.000 dari yang sebelumnya Rp50 ribu bagi yang hendak naik Candi Borobudur. Sementara Wisatawan mancanegara Rp1 juta.

Baca Juga: Bela Luhut soal Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur, Denny Siregar: Kalau Murah, Lama-lama Rusak

Ferry Koto menilai, pernyataan Luhut kerap bikin gaduh.

“Entah kenapa pejabat kita ini suka bikin gadung. Rakyat dijadikan resah dan pro-kontra untuk test the water saja,” kata Ferry Koto melalui Twitter-nya, @ferrykoto, dikutip Senin 6 Juni 2022.

Namun begitu, Informasi kenaikan tarif masuk borobudur masih sebatas wacana. Belum diputuskan oleh Pemerintah.

“Kalau belum final dan memang menunggu keputusan Presiden Jokowi, mbok ya ndak diekspose dulu. Tak beretika juga pada Presiden,” kata Ferry Koto.

Ferry Koto menilai, kenaikan biaya masuk Candi dengan harga sebesar itu akan tidak disetujui oleh Presiden Jokowi.

“Seperti saya sampaikan sebelumnya, saya yakin Presiden Jokowi tak akan setuju kenaikan harga tiket naik ke Candi yang ugal-ugalan tersebut.” Ucapnya.

“Semoga pak Ganjar Pranowo juga tegas menolak, berbasis kondisi real dan kepentingan masyarakat khususnya warga Jateng,” imbuhnya

Diketahui, selain kenaikan harga tiket masuk Candi, pemerintah juga membatas kuota wisatawan yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur hanya berjumlah 1.200 orang per hari.

“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja,” ujat Luhut lewat keterangan tertulis, dikutip Ahad 5 Juni 2022.

Luhut mengatakan kebijakan tersebut dilakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara.

Semua turis, nantinya juga diwajibkan menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

“Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah Nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” terang Luhut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: