Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesawat-pesawat Mewah Oligarki Rusia Senilai Hampir 400 Juta Dolar Jatuh ke Tangan Amerika

Pesawat-pesawat Mewah Oligarki Rusia Senilai Hampir 400 Juta Dolar Jatuh ke Tangan Amerika Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Warta Ekonomi, New York -

Pengadilan Amerika Serikat pada Senin (6/6/2022) mengeluarkan surat perintah untuk penyitaan dua pesawat mewah milik miliarder Rusia Roman Abramovich di bawah tindakan AS yang diberlakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina, catatan pengadilan menunjukkan.

Tetapi kemungkinan pemerintah AS untuk mendapatkan kendali atas pesawat senilai hampir 400 juta dolar itu tidak pasti.

Baca Juga: Aset Oligarki Rusia Jadi Incaran Uni Eropa buat Kembalikan Ukraina

Seorang pejabat Departemen Kehakiman mengatakan Boeing 787 Dreamliner senilai 350 juta dolar dan Gulfstream G650 ER senilai 60 juta dolar tidak berada dalam tahanan AS, dan pejabat tersebut menolak untuk mengatakan apakah pemerintah AS mengetahui lokasi mereka.

Seorang hakim federal di Manhattan mengeluarkan surat perintah dengan alasan bahwa penerbangan baru-baru ini melanggar kontrol ekspor AS yang diberlakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.

Departemen Perdagangan AS mengajukan tuntutan administratif terkait terhadap Abramovich, Reuters melaporkan.

Namun pejabat itu mengatakan surat perintah itu kemungkinan akan menghalangi perusahaan untuk membantu memindahkan pesawat.

Pihak berwenang AS berusaha untuk menekan para pemimpin bisnis yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin agar dia menghentikan apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Seorang juru bicara Abramovich tidak segera menanggapi permintaan komentar. Abramovich membantah memiliki hubungan dekat dengan Putin.

Departemen Perdagangan mengatakan bahwa Gulfstream terbang dari Istanbul ke Moskow pada 12 Maret, berangkat keesokan harinya ke Tel Aviv dan terbang dari Istanbul ke Moskow lagi pada 15 Maret. Boeing terbang dari Dubai ke Moskow pada 4 Maret, kata departemen itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: