Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketiga Kalinya, BI Sumut Gelar Sumatranomics 2022

Ketiga Kalinya, BI Sumut Gelar Sumatranomics 2022 Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara kembali menggelar Sumatranomics untuk ketiga kalinya. Dimana acara 3rd Sumatranomics 2022 itu hadir kembali dengan mengangkat tema "Strategi Pemulihan Ekonomi Sumatera di Tengah Pencapaian Herd Immunity dan Dampak Spillover Krisis Global".

Launching tersebut juga dimeriahkan dengan webinar nasional bertemakan "Recover Together, Recover Stronger: Sinergize Policies and Innovation to Support the Momentum for National and Sumatera Economic Recovery" yang juga digelar secara virtual.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut Doddy Zulverdi mengatakan kini pertumbuhan ekonomi di Sumut terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I, ekonomi Sumut tumbuh 3,9% Pulihnya aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I 2022.

Baca Juga: Perusahaan Milik Orang Terkaya RI Pinjam Uang Triliunan Rupiah ke Bank, Ternyata untuk Tujuan Ini

"Meski begitu, kinerja pertumbuhan masih belum optimal. Ini membuktikan kita perlu lebih kerja keras lagi mendorong perekonomian di Sumut,” katanya, Selasa (7/6/2022).

Untuk itu, inovasi kebijakan sangat diperlukan. Kebijakan jangka pendek seperti mengelola distribusi bahan makanan minyak goreng dan lainnya perlu dilakukan. Selain itu hilirisasi juga perlu didorong.

β€œIni tantangan merumuskan kebijakan, pertumbuhan belum optimal tapi inflasi sudah muncul, ini juga butuh dukungan pihak swasta untuk bisa kita mencari letak dimana kita mendorog tanpa menimbulkan tekanan inflasi,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan pembangunan infrastruktur dan hilirisasi produk pertanian dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mendorong dua hal tersebut.

"Laju pertumbuhan ekonomi bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya konektivitas. Dengan konektivitas seperti jalan, distribusi barang atau hasil sumber daya alam daerah akan menjadi lebih mudah," ujarnya.

Disebutkan, harga barang bisa tinggi lantaran tidak didukung infrastuktur yang baik saat pendistribusiannya. Untuk itu Pemprov menggelontorkan Rp2,7 triliun untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di Sumut.

Selain itu, Edy juga mendorong produsen-produsen kelapa sawit untuk mulai memperbanyak produksi turunan atau hilirisasi. Ia menyebut, saat ini produk turunan kelapa sawit sudah mencapai sedikitnya 30 produk.

Baca Juga: Diseret Dukung Anies Baswedan, FPI Asli Lansung Klarifikasi: Palsu, Ada Operasi Intelijen Hitam!

"Kita juga membutuhkan bantuan dari para akademisi untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sumut. Cita-cita saya jadi gubernur untuk menyejahterakan rakyat saya, saya butuh implementasi ini semua, ajari saya,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: