Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungan ke Denmark, Menteri ESDM Beberkan Tantangan Implementasi Efisiensi Energi di Indonesia

Kunjungan ke Denmark, Menteri ESDM Beberkan Tantangan Implementasi Efisiensi Energi di Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan implementasi efisiensi energi sejalan dengan program transisi energi. Hal ini sekaligus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri.

"Semakin besar upaya untuk melakukan transisi energi, semakin efisien penggunaan energi. Ini adalah langkah global yang merupakan tujuan bersama dan membutuhkan dukungan semua pihak tidak hanya pemerintah tetapi juga pemangku kepentingan, sektor swasta, industri, dan masyarakat," ungkap Arifin saat acara 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency dikutip dalam keterangan persnya, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Pertamina Pastikan Terus Menggenjot Produktivitas

Pemerintah, sambung Arifin, berkomitmen mengambil langkah serius untuk mengemas kebijakan yang tepat dalam mengakomodir dan mendorong industri untuk menerapkan efisiensi energi. Beberapa program efisiensi energi telah diterapkan, mulai di sektor pembangkit listrik, penerapan energy standard in management system untuk gedung perkantoran, bandara, dan industri, program konversi motor listrik di sektor transportasi, serta instalasi jaringan gas (jargas) rumah tangga.

Di samping itu, Pemerintah juga tengah meningkatkan efisiensi peralatan elektronik sekaligus meningkatkan perkembangan industri.

"Kami percaya bahwa efisiensi energi dan ekosistem industri adalah bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi kami," ungkap Arifin.

Saat ini, kebijakan efisiensi energi yang paling efektif di Indonesia adalah sistem manajemen energi. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM adalah melalui aplikasi Sistem Informasi Konservasi Energi (SINERGI) bagi sektor industri.

Kendati demikian, Arifin membeberkan beberapa tantangan implementasi efisiensi energi di Indonesia. Salah satunya perlu peningkatan kesadaran publik serta partisipasi dan kolaborasi global.

Baca Juga: Pendukung Anies Disindir Telak Soal Bendera HTI "Deklarasi Sendiri, Ribut Sendiri, Dibantah Sendiri"

Sebelumnya, The 7th Annual Global Conference secara resmi dibuka oleh Minister of Energy, Climate and Utilities Denmark, Dan Jorgensen, dan Executive Director IEA, Fatih Birol. Acara ini diselenggarakan oleh International Energy Agency (IEA) bekerja sama dengan Pemerintah Denmark di kota Sonderberg.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: