Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jembatan Gantung Durian Sebatang Rusak Parah, Kementerian PUPR Lakukan Perbaikan

Jembatan Gantung Durian Sebatang Rusak Parah, Kementerian PUPR Lakukan Perbaikan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat melakukan penanganan terhadap kerusakan Jembatan Gantung di Desa Durian Sebatang, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. 

Kepala Satker P2JN Provinsi Kalimantan Barat Boffi Asril mengatakan telah dilakukan pengecekan untuk melihat kerusakan jembatan gantung tersebut.

Baca Juga: Percepat Penyelesaian Pembangunan Infrastruktur, Ini 5 Program Prioritas Kementerian PUPR Tahun 2023

"Tim PPK Fisik dan Satker P2JN Wilayah I Kalimantan Barat serta pihak-pihak terkait turun menuju lokasi Jembatan Gantung Durian Sebatang pada hari Senin, 30 Mei 2022 untuk melakukan pengecekan dan membuat rencana penanganan sesuai arahan dari Project Management Unit (PMU),' kata Kepala Satker P2JN Provinsi Kalimantan Barat Boffi Asril dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).  

Kerusakan tersebut diduga diakibatkan oleh penurunan pada bagian jalan pendekat antara blok angkur dengan pylon berupa pasangan batu setinggi 4,3 Meter, pasangan batu Jalan pendekat ini adalah non struktural, sedangkan Struktural atau Struktur Utama dari Jembatan Gantung ini Aman, Block Angkur, Pylon, Ikatan Angin dan Rangka Jembatan Aman.

"Sesuai arahan PMU, PPK Fisik dan P2JN Kalimantan Barat akan melakukan pengukuran pada bagian atas pylon dan bawah pylon, untuk kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran yang sudah dilakukan oleh PPK Fisik 3 bulan yang lalu," ujar Boffil.  

PPK Fisik dan P2JN Kalimantan Barat juga akan membuat alat ukur deformasi sederhana yaitu settlement meter untuk mengetahui besaran deformasi pada bagian jalan pendekat untuk selanjutnya dimonitor sampai dengan 3 bulan ke depan. Selain itu, akan dilakukan juga back analisis untuk menghitung konsolidasi tanah berdasarkan data lab tanah. 

"Penanganan sementara dilakukan menggunakan dengan metode grouting dengan tetap mempertimbangkan besaran kebutuhan volume grouting agar tidak menambah beban konstruksi pada tanah tersebut," ujar Boffi. 

Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Sebut Jenazah Eril Diperkirakan Tiba Sabtu atau Ahad, Kemenlu Siap Fasilitasi

Sementara penanganan yang bersifat permanen seperti pemasangan baja profil, DPT pasangan batu maupun beton bertulang akan dilakukan setelah evaluasi dari hasil pengukuran besaran deformasi yang terjadi serta back analisis terkait konsolidasi tanah tersebut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: