Erick Thohir Tekankan Pentingnya Kedaulatan Energi, Kesehatan, dan Digitalisasi
Sedangkan di sektor kesehatan, BUMN juga tengah membangun Bali International Hospital yang akan menyediakan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas dunia.
Menurutnya selama ini, terdapat dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi Rp97 triliun devisa yang hilang.
Baca Juga: Nama Ganjar-Erick Berhasil Libas Anies-Puan, Fix Maju di 2024?
"Jutaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri sampai kapan, makanya kita dorong pengembangan rumah sakit internasional di Bali," ujar Erick.
Selain rumah sakit, Erick mengatakan BUMN juga bakal memproduksi massal vaksin covid-19. Saat ini pengembangan vaksin BUMN sudah memasuki uji klinis fase tiga dan ditargetkan dapat memproduksi 100 juta hingga 200 juta dosis vaksin setiap tahun.
Erick berharap vaksin BUMN akan mendapat Emergency Use Authorization pada akhir Juli mendatang.
Bukan hanya itu, Erick juga mendorong BUMN membangun kedaulatan teknologi dan digitalisasi untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital yang mencapai Rp4.500 triliun pada 2030.
"Dalam era disrupsi,kita harus memiliki growth mindset, tidak boleh fixed mindset. Growth mindset buat anak muda Indonesia sangat penting. Hal ini memungkinkan diri untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju. Jangan rentan untuk dikritik dan menghindar dari tantangan karena setiap masalah harus dihadapi," tegasnya.
Lanjutnya, Erick mengklaim telah menyiapkan sejumlah strategi, baik dari sisi infrastruktur dengan refocusing bisnis Telkom dan Telkomsel, dukungan pendanaan dan investasi bagi perusahaan rintisan atau startup, dan mendorong Indico sebagai agregator digital dan market access kreator lokal seperti Platform Edu-tech, Health-Tech, Game Publisher, Music.
Menurutnya Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek digital di masa yang akan datang.
Baca Juga: Tegaskan Tak Urus Semua, Luhut Sebut Jalankan Perintah Jokowi, Said Didu: Karena DPR Takut...
"Jangan sampai semua gim dan konten itu dari asing, kita harus intervensi. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tempat bagi negara lain menumbuhkan ekonominya tanpa mengembangkan apapun di Indonesia. Kita harus memastikan pertumbuhan terjadi, baru kita bantu perekonomian dunia, jangan di balik dunia tumbuh, tapi Indonesia enggak," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar