Jadi Presidensi G20, Indonesia Dipercaya Jadi Anggota Global Crisis Response Group
Di tengah upaya pemerintah memprioritaskan penanganan isu-isu di dalam negeri, Indonesia secara khusus dipercaya untuk membantu dalam mitigasi dan upaya solusi atas krisis keuangan dunia dalam Global Crisis Response Group (GCRG).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewakili Presidensi G20 dipercaya oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menjadi anggota GCRG bersama dengan Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, Kanselir Jerman, dan Presiden Senegal.
Baca Juga: Wamenkeu: Pegang Presidensi G20, Indonesia Harus Manfaatkan Diskusi Internasional Ini!
"PBB mengharapkan peranan penting Indonesia sebagai Presidensi G20. GCRG dan G20 diharapkan dapat berkolaborasi untuk memastikan ketahanan pangan dan nutrisi global yang berkelanjutan. G20 juga perlu menyelaraskan agenda transisi energi yang mendukung upaya pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals), memastikan akses energi yang berkelanjutan, andal dan terjangkau, dan mendorong kemudahan akses pendanaan dan teknologi bagi negara berkembang," ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam siaran resmi Kementerian Keuangan, Senin (13/6/2022).
Selaku Sherpa GCRG, Susiwijono menyampaikan bahwa selama bulan Mei telah dilaksanakan dua pertemuan Sherpa GCRG dan satu kali pertemuan Steering Committee. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahan pada tanggal 20 Mei 2022.
Meski Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Denmark berhalangan hadir dalam pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahan, Sekjen PBB telah melakukan pembicaraan langsung secara online dengan Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Mei 2022 dan dengan Perdana Menteri Denmark pada tanggal 24 Mei 2022.
Hasil pembicaraan Sekjen PBB dengan para kepala negara/pemerintahan GCRG dituangkan dalam Policy Brief Nomor 2 yang menekankan pentingnya dua hal pokok. Pertama, perlunya stabilisasi pasar pangan dan energi global untuk mengatasi kenaikan harga global. Kedua, urgensi untuk dapat segera membantu negara-negara dan komunitas-komunitas miskin dunia dengan sumber daya dan instrumen-instrumen yang tersedia.
Sebagai informasi, pembentukan GCRG bertujuan untuk mengadvokasi dan memfasilitasi konsensus global terhadap aksi-aksi untuk menghindari, memitigasi, dan merespons dampak-dampak krisis pangan, energi, dan keuangan bagi negara-negara yang rentan, terutama akibat imbas dari pandemi Covid-19 dan perang Ukraina dan Rusia. Keikutsertaan Indonesia dalam GCRG sejalan dengan komitmen Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 untuk mendorong anggota G20 bekerja sama menyeimbangkan kepentingan seluruh anggora dan memastikan tidak ada yang tertinggal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: