Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Daerah di India Hancurkan Rumah Demonstran untuk Bungkam Protes Anti-Islam

Pemerintah Daerah di India Hancurkan Rumah Demonstran untuk Bungkam Protes Anti-Islam Kredit Foto: Reuters/Rupak De Chowdhuri
Warta Ekonomi, New Delhi -

Pihak berwenang di Negara Bagian Uttar Pradesh, India telah menghancurkan rumah beberapa orang yang dituduh terlibat dalam bentrokan. Kerusuhan ini dipicu oleh pernyataan politisi partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP), yang menghina Nabi Muhammad.

Umat Muslim telah turun ke jalan di seluruh India dalam beberapa pekan terakhir. Mereka memprotes komentar anti-Islam oleh dua anggota partai BJP pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Juga: Muslim India Turun ke Jalan Protes Anti Islam, Kepolisian Tingkatkan Penangkapan ke

Polisi di Uttar Pradesh menangkap lebih dari 300 orang sehubungan dengan kerusuhan tersebut. Beberapa komunitas Muslim minoritas India melihat komentar tersebut sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP tentang berbagai isu anti-Islam, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.

Selama akhir pekan, Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan tempat-tempat ilegal dan rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan.

Rumah seorang terduga dalang kerusuhan, yang putrinya adalah seorang aktivis hak-hak Muslim perempuan, dihancurkan pada Minggu (12/6/2022).  

Kediaman dua orang lainnya yang dituduh melempar batu setelah sholat Jumat juga dihancurkan. Penasihat komunikasi Adityanath, Mrityunjay Kumar, men-tweet foto buldoser yang menghancurkan sebuah bangunan.

Para pemimpin oposisi mengatakan, pemerintah Adityanath sedang mengejar metode yang tidak konstitusional untuk membungkam pengunjuk rasa.

BJP telah menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan memecat politisi lainnya Naveen Kumar Jindal. Keduanya melontarkan komentar yang menghina Nabi Muhammad, sehingga menyebabkan pertikaian diplomatik dengan beberapa negara Muslim.

Kelompok-kelompok Muslim menuntut penangkapan terhadap Sharma dan Jindal. Sementara beberapa kelompok Hindu garis keras mencap mereka sebagai politisi pemberani dan nasionalis.  

Pada Minggu (12/6/2022), Jindal mengatakan keluarganya menghadapi ancaman terus menerus. Beberapa pengikut Jindal mengatakan sebuah bom mentah dijinakkan di dekat kediamannya di Ibu Kota New Delhi. Sejauh inj Perdana Menteri Modi belum mengomentari kerusuhan komunal tersebut.

Di negara bagian timur Bengal Barat, pihak berwenang memberlakukan undang-undang darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni. Presiden Benggala Barat dari BJP menuduh negara tetangga Bangladesh menghasut kekerasan di negara bagian tersebut.

Pernyataan anti-Islam oleh dua politisi BJP telah membuat sejumlah negara Muslim geram. Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Iran  yang merupakan mitra dagang utama India, mengajukan protes diplomatik untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah Modi atas komentar tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: