Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prevalensi Stunting di Magetan Menurun, Kepala BKKBN: Ini Luar Biasa!

Prevalensi Stunting di Magetan Menurun, Kepala BKKBN: Ini Luar Biasa! Kredit Foto: Antara/Hreeloita Dharma Shanti/am
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam kunjungan kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Magetan, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memaparkan bahwa Kabupaten Magetan masuk dalam Lokus Intervensi penurunan stunting terintegrasi bersama 13 kabupaten lainnya di Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dia peroleh, prevalensi stunting di Kabupaten Magetan tahun 2019 berada di angka 21,54 persen. Sementara, di tahun 2021 angka prevalensi stunting berada di 17,2 persen.

Baca Juga: Penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional BKKBN Resmi Diundur, Cek Tanggal Barunya!

"Pencapaian Kabupaten Magetan ini luar biasa. Saya optimis dengan usaha Tim Pendamping keluarga termasuk penyuluh KB di dalamnya, dukungan lintas sektor, tahun 2024 angka stunting di Magetan bisa diturunkan hingga 14 persen," kata Hasto, Kamis (16/6/2022).

Hasto juga mengingatkan kepada para perempuan untuk mengusahakan kondisi tubuhnya dalam keadaan yang selalu baik. Dia mengatakan bahwa mestinya, perempuan jangan sampai menderita anemia.

"Lakukan pendampingan, jika ternyata anemia berikan vitamin agar mengurangi risiko melahirkan bayi stunting di kemudian hari," kata Hasto.

Selain itu, Hasto juga mengatakan bahwa mesti ada pengecekan lingkar lengan. Katanya, jangan sampai kurang dari 23,5 cm. Selain itu, bayi yang lahir juga diukur panjang badannya untuk tidak kurang dari 48 cm.

"Jika kurang dari itu, bayi berisiko menderita stunting sehingga perlu diberi pendampingan dan perhatian khusus," katanya.

Sementara itu, Deputi 3 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Agus Suprapto mengatakan bahwa penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) bersama dengan Tim Pendamping Keluarga merupakan agen perubahan terdepan dalam penurunan angka stunting.

"Kuasai lapangan, monitor dengan baik keluarga berisiko stunting agar angka stunting bisa terus diturunkan hingga 14 persen tahun 2024," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: