Impor Minyak Mentah China dari Rusia Melonjak 55 Persen, Say Goodbye buat Arab Saudi
Sementara pada awalnya Beijing menghindari komentar apa pun tentang perang, ia telah mengkritik sanksi barat terhadap Rusia sebagai "terorisme keuangan" dan "persenjataan ekonomi", dan juga menyerang penjualan senjata ke Kyiv oleh negara-negara luar seperti AS dan Inggris.
Arab Saudi membuntuti sebagai pemasok terbesar kedua, dengan volume Mei naik 9% YoY pada 7,82 juta ton, atau 1,84 juta barel per hari. Ini turun dari 2,17 juta barel per hari April. Rusia mengambil kembali peringkat teratas setelah jeda 19 bulan.
Baca Juga: Ngaku Peduli Korban Perang di Ukraina, Padahal Oligarki Rusia Nyaman di UEA
Data bea cukai yang dirilis pada hari Senin juga menunjukkan China mengimpor 260.000 ton minyak mentah Iran bulan lalu, pengiriman ketiga minyak Iran sejak Desember lalu, membenarkan laporan Reuters sebelumnya.
Terlepas dari sanksi AS terhadap Iran, China terus mengambil minyak Iran, yang biasanya diberikan sebagai pasokan dari negara lain. Tingkat impor kira-kira setara dengan 7% dari total impor minyak mentah China.
Impor minyak mentah China secara keseluruhan naik hampir 12% pada Mei dari basis rendah tahun sebelumnya menjadi 10,8 juta barel per hari, dibandingkan rata-rata tahun 2021 sebesar 10,3 juta barel per hari.
Bea Cukai melaporkan nol impor dari Venezuela. Perusahaan minyak negara telah menghindari pembelian sejak akhir 2019 karena takut melanggar sanksi sekunder AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: