KLHK Gelar Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 Tingkat Regional di Bogor
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan Indonesia terus bergerak meningkatkan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca secara kolektif. Hal tersebut diupayakan melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik.
Tak hanya itu, peran penting untuk melindungi, melestarikan, dan memulihkan alam dan ekosistem juga dilakukan dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Keseriusan Pemerintah Indonesia tersebut ditunjukkan melalui Indonesia's FOLU Net Sink 2030 (IFNET 2030).
Baca Juga: KPK Gandeng ESQ Kuatkan Karakter dan Paku Integritas Penyelenggara Negara di KLHK
Dalam rangka menyosialisasikan secara luas Rencana Operasional IFNET 2030, KLHK bersama Forum Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA) menggelar Sosialisasi IFNET 2030 Regional Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah di Kota Bogor (20/6/2022).
Ruandha Agung Sugardiman, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan selaku Ketua Harian I Tim Kerja IFNET 2030 menyampaikan bahwa seluruh pihak harus berperan aktif dalam implementasi IFNET 2030.
"Pemerintah Daerah sebagai pemangku kebijakan di daerah merupakan mitra strategis KLHK dalam keberhasilan implementasi IFNET 2030 di tingkat tapak. Selain itu, dukungan akademisi, lembaga mitra KLHK, lembaga swadaya masyarakat, dan media dapat membumikan dan menyebarluaskan tujuan positif IFNET 2030 sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari pentingnya pengendalian perubahan iklim saat ini untuk masa depan," katanya.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KLHK Ajak Masyarakat Kolaborasi Jaga Kelestarian Lingkungan
Rektor IPB University, Arif Satria mengapresiasi upaya KLHK untuk terus mendorong agar kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terus terjadi dan target penurunan emisi dapat tercapai. Arif menyampaikan bahwa dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan global dan di level nasional, serta perubahan iklim dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan modernisasi ekologi dan pendekatan ekonomi politik.
"Kita tahu permasalahan lingkungan merupakan persoalan tata kelola dan persoalan ekonomi politik, tidak bisa diserahkan hanya murni dengan langkah-langkah yang sifatnya parsial. Akan tetapi langkah-langkah teknis juga penting. Jadi, salah satu wujud dari modernisasi ekologi adalah dengan bagaimana kita menemukan teknologi, menemukan langkah-langkah teknokratik untuk bisa memecahkan masalah lingkungan, termasuk juga mengubah gaya hidup dan gerakan-gerakan lingkungan," tambah Arif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: