Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NasDem Pantas Disebut Partai Ojek Politik Buat Anies, Pangi: Modal Racikan Elektoral, Overconfidence

NasDem Pantas Disebut Partai Ojek Politik Buat Anies, Pangi: Modal Racikan Elektoral, Overconfidence Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengomentari kans Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung sebagai calon presiden meski tak bergabung dengan partai mana pun. Menurut Pangi, pada Pilpres 2024 mendatang akan ada partai yang berperan sebagai 'ojek politik'.

Ungkapan itu disematkan kepada partai politik yang hanya mengantarkan calon nonpartai atau mendukung kader partai lain untuk maju dalam kontestasi elektoral. Langkah itu menunjukkan bahwa Partai NasDem gagal melakukan kaderisasi karena tidak mampu mengusung calon presiden dari kader internalnya sendiri.

"Partai 'ojek politik' mungkin pantas disematkan kepada NasDem. Partai dalam konteks ini bisanya jadi pengantar saja karena hanya bisa mengusung tokoh eksternal maju di pilpres atau pilkada," kata Pangi, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga: Surya Paloh Yakin dengan Anies Baswedan dan Dua Nama Lainnya Sebagai Bakal Capres yang Akan Diusung NasDem

Dia mengatakan NasDem seperti ojek yang mengantarkan seorang tokoh maju menjadi calon presiden atau kepala daerah lalu memiliki kesepakatan tertentu.

"Setelah diantarkan ke kursi presiden atau kepala daerah, lalu dapat deal-deal. Setelah itu, bisa saja pada periode berikutnya pakai partai 'ojek politik' yang sama atau pakai partai ojek politik lainnya tanpa harus jadi kader, tanpa harus mengakar di partai," tutur Pangi.

Dia menilai hal tersebut berbahaya bagi demokrasi di Indonesia. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menyebutkan NasDem menetapkan rekomendasi tiga bakal calon presiden yang tidak berasal dari kader partainya.

Baca Juga: Rekam Jejak NasDem dan Anies Bertolak Belakang, Pengamat Sebut Peran JK: Bila Dibedah secara Jujur

"Apa guna partai kalau yang didukung nonpartai atau kader partai lain, itu mungkin makna partai 'ojek politik' bagi NasDem," ujar Pangi.

Hal ini, lanjut dia, akan menyebabkan orang enggan bergabung dengan partai politik karena merasa bisa menjadi calon presiden atau kepala daerah tanpa harus menjadi kader partai.

"Hanya bermodal racikan elektoral, modal logistik semata, dengan gampang overconfidence dicalonkan menjadi capres oleh partai politik," pungkas Pangi Syarwi Chaniago.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: