Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pemilu 2024, Mendagri Harap TNI Cegah Potensi Konflik dan Bantu Distribusi Logistik

Jelang Pemilu 2024, Mendagri Harap TNI Cegah Potensi Konflik dan Bantu Distribusi Logistik Mendagri Tito Karnavian | Kredit Foto: Kemendagri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat membantu mecegah potensi konflik dan penyaluran logistik Pemilu. Peran tersebut dibutuhkan mengingat TNI memiliki jaringan yang luas untuk menjaga keamanan dan mengendalikan potensi konflik.

Pesan itu disampaikan Mendagri saat memberi ceramah pada kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD Terpusat Tahun Anggaran 2022, Kamis (23/6/2022). Ceramah yang berjudul "Penggunaan Kebijakan Otonomi Daerah dalam Menghadapi Tahun Politik" tersebut disampaikan Mendagri secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor.

Baca Juga: Mendagri: Pemekaran Tak Sekadar Pembagian Wilayah, Perlu Kemandirian Fiskal

Mendagri mengungkapkan, Indonesia akan menggelar Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada 2024 mendatang. Waktu pemungutan suara Pemilu telah disepakati pada 14 Februari 2024. Sementara pemungutan suara Pilkada Serentak akan berlangsung pada November 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah me-launching tahapan awal Pemilu pada 14 Juni 2022 lalu.

"Di mana Pemilu dilaksanakan di tahun yang sama dengan Pilkada, dan Pilkadanya pertama kali serempak di 541 daerah kecuali tadi Gubenur (dan) Wakil Gubernur DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Mendagri Jelaskan Spirit Otonomi Daerah pada AKS TNI AD 2022

Selain itu, lanjut Mendagri, tahapan pendaftaran akan berlangsung, tidak dipungkiri bahwa suhu politik akan meningkat karena kandidat mulai menghimpun basis massa. Ini akan berlanjut, jika nanti Pemilu digelar dalam dua putaran karena tidak ada kandidat yang berhasil meraih suara 50 persen plus satu.

"Nah sehingga rekan-rekan sekalian memang ada beberapa problema yang perlu kita waspadai," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: