Dosen Fikom Unitomo Surabaya, Rosnindar Prio Eko Rahardjo mengungkapkan, berpikir kritis tidak hanya mencegah masyarakat dari penipuan digital. Pola pikir kritis membantu masyarakat lebih cermat dalam menyaring berita.
Rosnindar menyebutkan, banyak masyarakat terjerat kasus hukum karena penyebaran hoaks pada Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia pada 2009. Menurut dia, sejumlah oknum menyebarkan informasi dan memainkan data palsu.
Baca Juga: #MakinCakapDigital: Konten Positif Tidak Harus Berat
"Revolusi 5.0 membuka peluang mengembangkan apa saja melalui digitalisasi, tidak hanya berjualan atau berdagang. Tapi di dunia politik sudah mulai menggunakan digitalisasi," ujar Rosnindar.
Selain selalu berpikir kritis, Rosnindar menyebutkan, masyarakat juga harus berpikir selangkah lebih maju. Kemajuan teknologi diakui telah memberikan kemudahan, tapi masyarakat harus tahu potensi apa saja yang bisa didapat dari kemudahan tersebut.
Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama, di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya. Paparan Korwil MAFINDO Malang yang juga menjabat Manajer Program DCG Indonesia, Anandito Birowo menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist Diana Aletheia. Diskusi ditutup Dosen Fikom Unitomo Surabaya, Rosnindar Prio Eko Rahardjo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas