Pengguna Internet Makin Masif, Etika dan Etiket Digital Harus Ditanamkan Sejak Dini
Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang. Sekarang setiap orang selalu menggenggam gawai, tak terkecuali anak-anak.
Anak-anak generasi digital merupakan anak yang baru lahir sudah melek digital. Meski demikian, etika dan etiket berinternet mereka tetap harus ditumbuhkan sedini mungkin.
Baca Juga: Menjadi Warganet Cerdas untuk Produktif Memanfaatkan Digital
“Saat memberikan gadget kepada anak, kita harus selalu mendampingi mereka terlebih dulu untuk membangun kesadaran akan sesuatu hal yang mereka lakukan, karena apa pun yang mereka lakukan itu ada konsekuensinya,” kata Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id Ni Made Sudaryani Ssi. MM saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (25/6).
Anak-anak, lanjut dia, tidak cukup ditanamkan teori mengenai pentingnya etika dan etiket bermedia digital. Orangtua tetap harus mendampinya lebih dulu hingga terbangun kesadaran bertanggung jawab.
“Bagaimanapun kesadaran itu tumbuhnya dari hasil diskusi berkelanjutan, proses pendampingan, hasil proses kita mengedukasi anak kita,” ujar Sudaryani.
Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya. Paparan Founder - Komisaris Lenere Business Suite Eko Prasetyo menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id Ni Made Sudaryani Ssi. MM. Diskusi ditutup Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks Billy Tanhadi.
Dalam paparannya, Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks Billy Tanhadi menyebutkan, media sosial dapat berfungsi sebagai hiburan, mencari teman baru, tempat belajar, tempat beropini, dan media untuk berkarya. Dibandingkan hanya menjadi hiburan semata, dia mendorong setiap orang bisa produktif dan menghasilkan sesuatu dari media sosial.
“Berkembangnya dunia digital membuat banyak orang menciptakan lapangan kerja baru lewat media sosial,” ujarnya.
Baca Juga: Agar Aman Bermedia Digital, Hati-Hatilah Soal Rekam Jejak di Internet
Masyarakat, lanjut Billy, tidak perlu ragu untuk memulai karier melalui media sosial. “Keahlian muncul ketika sering melakukan sestuatu berulang,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: