Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Perdagangan Kontrak Berjangka Kripto untuk Pemula

Strategi Perdagangan Kontrak Berjangka Kripto untuk Pemula Kredit Foto: CoinEx
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar kripto terus menarik minat investor baru untuk meraup keuntungan di dalamnya, karena sudah ada banyak metode untuk menghasilkan uang di kripto selain dari berinvestasi.

Salah satu cara terfavorit saat ini adalah perdagangan, alias trading, yang dapat dilakukan dalam transaksi jangka pendek, memanfaatkan volatilitas harga aset kripto yang tinggi. Keuntungan pun dapat diraih kurang dari 24 jam.

Dan untuk para pedagang yang memiliki modal minim namun tetap ingin berpenghasilan besar dari trading¸maka kontrak berjangka atau derivatif menjadi pilihan yang patut diambil.

Yang membedakan perdagangan kontrak berjangka dengan perdagangan pasar spot adalah, kontrak berjangka dapat membuka posisi beli dan jual. Sementara, spot hanya memungkinkan posisi beli saja.

Selain itu, kontrak berjangka memiliki fitur leverage, yang dapat memaksimalkan modal yang minim, untuk tetap mendapatkan hasil yang besar, hingga seratus kali lipat.

“Leverage adalah daya ungkit, yakni pedagang dapat meminjam modal dari bursa untuk bertransaksi kripto dengan kelipatan yang dimulai dari sepuluh hingga seratus kali lipat,” ujar Pendiri dan CEO dari bursa kripto CoinEx, Haipo Yang.

Dengan adanya leverage, pedagang dengan dana sekecil US$100, bisa membuka posisi untuk transaksi sebesar US$1.000. Tetapi, tentu saja manajemen risiko diperlukan untuk penggunaan leverage di perdagangan kontrak berjangka.

Jika harus digambarkan, leverage adalah pedang bermata dua yang dapat menguntungkan, sekaligus merugikan. Ini akan bergantung dari seberapa handal dan bijak pedagang dalam menggunakannya.

“Di CoinEx, video tutorial dan pembelajaran untuk perdagangan berjangka sangatlah lengkap dan dapat diakses secara gratis. Pengguna pemula dapat mempelajarinya sebelum memutuskan untuk berdagang kontrak berjangka dan menggunakan leverage,” ujar Haipo.

Dan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan dari pada kerugian di perdagangan berjangka adalah, menerapkan manajemen risiko yang ketat dan rasio laba rugi yang lebih besar.

Manajemen risiko yang lebih ketat adalah, kita harus memutuskan terlebih dahulu berapa besar kerugian yang dapat kita terima dari satu transaksi. Biasanya, ini berkisar 1-3% dari modal. Ini akan dimudahkan dengan penggunaan stop loss.

Sementara, Haipo menjelaskan rasio laba rugi (risk reward) sebagai berapa besar keuntungan yang akan didapat dibandingkan kerugian yang akan diterima dalam satu transaksi. Secara teknis, rasio yang baik adalah 3:1, yakni nilai keuntungan tiga kali lebih besar dari nilai kerugian. Ini masuk ke dalam trading plan sedari awal.

“Misalkan, dengan menerapkan rasio 3:1, saat Anda melakukan tiga transaksi, Anda untung sekali dan merugi dua kali, Anda masih dalam posisi untung karena besaran rasio tersebut,” ujar Haipo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: