Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tambahkan Kepemilikan Bitcoin, MicroStrategy Kini Pegang Hampir 130.000 BTC

Tambahkan Kepemilikan Bitcoin, MicroStrategy Kini Pegang Hampir 130.000 BTC Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang aset digital meskipun ada perjuangan baru-baru ini.

Melansir dari Cointelegraph, Kamis (30/6/2022) dalam pengajuan Formulir 8-K dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Microstrategy mengungkapkan bahwa mereka telah memperoleh tambahan 480 BTC dengan harga rata-rata sekitar 20,817 dolar. Jumlah total pembelian adalah 10 juta dolar tunai.

Dengan pembelian tersebut, MicroStrategy sekarang memegang 129.699 BTC, menjadikannya pemegang Bitcoin perusahaan terbesar. Nilai total kepemilikannya adalah sekitar 3,98 miliar dolar.

Baca Juga: Perubahan Harga Bitcoin Anjlok, Pendapatan Penambang Juga Ikut Menurun

Perusahaan intelijen bisnis ini meraup Bitcoin selama periode volatilitas pasar yang ekstrem. Pada hari Rabu, harga Bitcoin sempat turun di bawah 20.000 dolar, yang lebih dari 10.000 dolar lebih rendah dari harga akuisisi rata-rata perusahaan.

Menurut data yang disediakan oleh Bitcoin Treasuries, aimpanan BTC perusahaan saat ini berada pada kerugian bersih yang belum terealisasi hampir 1,4 miliar dolar.

Michael Saylor, CEO perusahaan, tetap bullish pada prospek jangka panjang Bitcoin. Awal bulan ini, dia mengatakan kepada 2,5 juta pengikut Twitter-nya bahwa perusahaan berencana untuk "HODL melalui kesulitan" dan tidak memiliki rencana untuk melepaskan kepemilikannya.

Menurut Saylor, rumor margin call "tidak ada masalah." Penegasan kembali bullish itu datang di tengah desas-desus bahwa perusahaan mempertaruhkan margin call jika harga Bitcoin turun di bawah 21.000 dolar. 

MicroStrategy melaporkan pendapatan kuartal pertama sebesar 119,3 juta dolar. Laba kotor untuk kuartal tersebut adalah 93,6 juta dolar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: