Pentolan Muhammadiyah Beli Migor Pakai Aplikasi, Wong Puluhan Jutaan Rakyat Hidupnya Susah, sah
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menilai kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng adalah kebijakan ngawur.
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, dan tergolong sebagai warga miskin dan tak mampu membeli smartphone.
"Yang miskin, jangankan punya HP, uang untuk membeli pulsa dan paket internet saja yang lebih murah mereka tidak mampu. Karena uang yang mereka miliki untuk membeli beras yang merupakan kebutuhan pokok mereka saja tidak cukup," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan, untuk membeli minyak goreng mempergunakan aplikasi PeduliLindungi sangat perlu dipertimbangkan. Mengingat, sebanyak 28 juta orang hidup miskin akibat dampak negatif dari pandemi Covid-19.
"Kalau bagi mereka-mereka yang berada dilapis atas dan menengah, mungkin hal tersebut tidak menjadi persoalan tapi bagaimana halnya dengan masyarakat lapis bawah yang hidupnya miskin sekali yang jumlahnya berdasarkan data yang ada sekitar 28 juta orang,” tegasnya lagi.
Pentolan MUI itu menilai kebijakan dari pemerintah yang meminta masyarakat membeli minyak goreng curah tersebut untuk memiiki aplikasi peduli lindungi, malah akan membuat nasib rakyat yang ada di lapis bawah akan semakin sulit dan susah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: