Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utusan Xi Jinping Temui Wakil Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam buat Membahas...

Utusan Xi Jinping Temui Wakil Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam buat Membahas... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Bangkok -

Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam telah menerima Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sabtu (2/7/2022), dalam pertemuan kelompok Kerja Sama Lancang-Mekong di pusat kota Bagan.

Kelompok tersebut adalah inisiatif yang dipimpin China yang mencakup negara-negara Delta Mekong. Wilayah ini menjadi sumber potensial ketegangan regional karena meningkatnya jumlah proyek pembangkit listrik tenaga air yang mengubah aliran dan meningkatkan kekhawatiran akan kerusakan ekologis. China telah membangun 10 bendungan di sepanjang bagian atas Sungai Mekong, bagian yang disebut Langcang.

Baca Juga: Kelewat Cantik, Guru TK di China Dituntut Orang Tua Murid Dipecat

Juru bicara pemerintah militer Myanmar Mayjen Zaw Min Tun mengatakan pada Jumat (1/7/2022), kehadiran para menteri luar negeri China pada pertemuan tersebut merupakan pengakuan atas kedaulatan Myanmar dan pemerintahnya. Dia mengatakan para menteri akan menandatangani nota kesepahaman dan kontrak.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Hal itu dengan cepat disambut oleh demonstrasi nasional tanpa kekerasan dan memicu perlawanan bersenjata yang oleh beberapa pakar PBB sekarang dicirikan sebagai perang saudara.

Wang terakhir mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan Suu Kyi hanya tiga minggu sebelum militer menggulingkannya. China adalah mitra dagang terbesar Myanmar dan sekutu lama.

Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar di tambang Naypyidaw, jaringan pipa minyak dan gas serta infrastruktur lainnya dan merupakan pemasok senjata utamanya, bersama-sama seperti Moskow.

Sejak militer merebut kekuasaan, utusan khusus Cina Sun Guoxiang telah mengunjungi Myanmar dua kali. Sedangkan Wang telah bertemu Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin dua kali di Cihna.

Banyak orang di Myanmar mencurigai China mendukung pengambilalihan militer. Beijing telah menolak untuk mengutuk perebutan kekuasaan oleh tentara. China mengatakan, mengikuti kebijakan non-intervensi dalam urusan negara lain.

Pernyataan menteri luar negeri pemerintah bayangan Myanmar memprotes pertemuan Bagan. Setiap upaya seperti itu dalam kemitraan dengan militer Myanmar melanggar kehendak rakyat dan merusak pembangunan masyarakat.

Pernyataan itu mengatakan bahwa mengadakan pertemuan para menteri luar negeri di Myanmar bertentangan langsung dengan rencana perdamaian oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: