Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disebut-Sebut Jadi Pengganti Tjahjo Kumolo, Akhirnya Ganjar Sudah Akrab Kembali dengan PDIP

Disebut-Sebut Jadi Pengganti Tjahjo Kumolo, Akhirnya Ganjar  Sudah Akrab Kembali dengan PDIP Kredit Foto: Pemprov Jateng
Warta Ekonomi, Jakarta -

Usaha Ganjar Pranowo menyentuh hati Megawati Soekarnoputri membuahkan hasil. Gubernur Jawa Tengah itu, kini makin disayang banteng. Buktinya, Ganjar masuk nominasi pengganti mendiang Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Hubungan Ganjar dengan PDIP awalnya agak renggang. Ganjar dinilai sangat ambisius menjadi capres. Padahal, untuk urusan capres ada di tangan ketua umum; Megawati. Selain itu, PDIP juga lebih sreg majukan Puan Maharani. Beberapa kali, Ganjar tidak diundang acara PDIP Jawa Tengah. Bahkan, elite PDIP banyak yang menyerangnya.

Baca Juga: Pak Ganjar Pranowo Jangan Mau Jadi Pengganti MenPAN RB, Yang Ada Malah Rugi

Merasa dirinya dikucilkan PDIP, Ganjar pun mulai mendekat ke kandang banteng lagi. Misalnya, dia ikut hadiri rakernas partai dan ikut mengikuti sekolah partai. Tidak sampai disitu, Ganjar juga menyentuh hati Megawati dengan menggelar haul Bung Karno dengan menggelar pengajian dan konser. Terakhir, juga memamerkan sawah bergambar Bung Karno.

Kerja keras Ganjar ini membuahkan hasil. Dia dan PDIP mulai dekat lagi. Bahkan, namanya masuk salah satu yang akan dipilih menggantikan Tjahjo di kursi Menpan RB. Karena Tjahjo merupakan kader PDIP, maka penggantinya diyakini akan dari PDIP juga.

Nama Ganjar disebut oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditanya wartawan soal pengganti Tjahjo. Djarot mengatakan, partainya punya banyak stok pengganti Tjahjo. Ada dari fungsionaris PDIP, anggota legislatif, hingga kepala daerah. Kandidatnya pun berkualitas semua.

“Dari kepala daerah ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey," kata Djarot, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Di kepengurusan DPP PDIP, nama Sekjen Hasto Kristiyanto juga punya peluang. Di legislatif, paling menguat sosok Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. “Artinya apa? Kita banyak stok," tambah mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, Djarot menegaskan, pengganti Tjahjo ada di tangan Presiden Jokowi. Djarot mengingatkan untuk tidak meragukan kualitas kader PDIP. Pengalaman dalam mengurusi tata kelola pemerintahan yang dimiliki kader banteng sudah ngelotok.

"Kalau kamu tanya apakah PDIP ada kader? Banyak, banyak," tegas Anggota Komisi IV DPR itu.

Lalu siapa yang akan menggantikan Tjahjo? Djarot mengatakan, Jokowi yang lebih tahu kriteria sosok calon pembantunya. Yang jelas, Megawati sepenuh hati mendukung yang menjadi keputusan presiden dalam menentukan kerangka kabinet.

Penyebutan nama Ganjar sebagai kandidat pengganti Tjahjo dinilai Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan, tidak mengagetkan. Ganjar memang kader istimewa banteng. Faktanya, dua periode banteng memuluskan langkah Ganjar menjadi orang nomor wahid di Jateng.

Baca Juga: Survei Terbaru, Siapa Sangka Duet Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil Kalahkan Pasangan Prabowo-Anies

"Lho, kalau tidak disayang PDIP, masa sampai jadi gubernur Jateng dari PDIP dua periode. Ya, Pak Ganjar salah satu kader penting PDIP," tukas Kacung, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara, Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting, Saidiman Ahmad menilai, PDIP masih dibayang-bayangi sosok Ganjar. Artinya, banteng masih berharap banyak dengan mantan anggota dewan itu.

"Bagaimanapun, sampai sekarang, kader PDIP yang paling potensial melanjutkan kepemimpinan PDIP di eksekutif pasca Jokowi adalah Ganjar Pranowo," pungkas Saidiman.

Terkait siapa yang cocok menggantikan Tjahjo, Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo mengaku, Ganjar memang paling cocok. Karena pekerjaan Menpan RB mirip-mirip dengan kepala daerah. "Ganjar kan kepala daerah, artinya punya pengalaman memimpin birokrasi. Namun, saya pikir masih ada opsi lain yang dipertimbangkan," tutup dia

Terpisah, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, belum ada pembicaraan pengganti Tjahjo di koalisi karena masih dalam suasana duka. “Jadi agak kurang elok membicarakan mengenai tersebut," ujar Airlangga.

Menurut Menko Perekonomian itu, siapa yang akan menjadi Menpan RB merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. "Semua kewenangan Bapak Presiden," kata Airlangga.

Menko Hukum dan HAM, Mahfud MD haqul yakin, Jokowi sudah mengantongi nama pengganti Tjahjo. “Mungkin hanya menunggu lewatnya waktu belasungkawa,” sebut Mahfud, yang juga Menpan RB ad interim itu.

Menurut dia, Jokowi mempunyai perangkat penilaian yang lengkap untuk memilih figur yang tepat menjadi menteri. “Oleh sebab itu, saya tak punya preferensi penilaian apa pun dan siapa pun untuk menjadi pengganti Pak Tjahjo Kumolo,” terang Mahfud.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: