Anda Tak Sendirian di Internet, Pahami Multikultural dan Toleransi di Dunia Digital
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, sebanyak 77% masyarakat telah terkoneksi internet dari jumlah penduduk sekitar 272 juta jiwa. Dengan semakin tingginya aktivitas di dunia digital Indonesia mendapat tantangan budaya bermedia digital seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan.
"Hal ini bisa dipahami karena dunia digital bebas, borderless, tidak mengenal waktu dan tempat. Sehingga ketika kita masuk di dalam dunia digital ada kemungkinan kita harus berbaur dengan budaya bangsa yang lain," kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga: Risiko Beraktivitas di Internet, Kenali Keamanan Digital Demi Lindungi Data Pribadi
Dampak dari rendahnya pemahaman akan budaya bermedia digital membuat pengguna tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau provokasi. Selain itu diikuti dengan ketidakmampuan individu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital.
Budaya digital sendiri, kata Loina merupakan kemampuan individu untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika. Adapun kompetensi dalam pemahaman budaya digital, individu perlu mengetahui pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika, agar bisa menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan melalui Teknologi Informasi Komputer (TIK).
Menurut survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Depan Refly Harun, Murid Habib Rizieq Blak-blakan: Jangan Fanatik Buta, Tegurlah Beliau...
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina dan Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, serta Pengurus RTIK Jember dan Pegiat Digital, M Andrian Dhimas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar