Rusia - Ukraina Kacaukan Pangan Dunia, Indonesia Aman, Jokowi Beri Alasannya: Negara Kita Diberi...
Konflik Rusia dan Ukraina masih berlanjut dan hal tersebut telah membuat sejumlah negara di dunia khawatir akan ketidakstabilan berbagai sektor yang ditimbulkannya termasuk ketersediaan pangan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan banyak negara yang mengalami kekurangan pangan akut karena kekurangan ekspor stok pangan seperti gandum dari kedua negara tersebut. Dirinya membeberkan isi percakapannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin soal stok gandum yang mereka simpan. Gandum yang disimpan Ukraina mencapai 77 juta ton.
Stok itu memang sengaja tidak diekspor Ukraina untuk pertahanan pangan di negaranya sendiri. Sementara di Rusia, terdapat 137 juta ton gandum yang sengaja ditahan Putin.
"Sekarang ini sudah mulai, karena barang itu tidak bisa ke luar dari Ukraina, enggak bisa ke luar dari Rusia, di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut sudah mulai yang namanya kelaparan, bayangkan," kata Jokowi saat berpidato di acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022).
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Indonesia karena masyarakat tak menggunakan gandum sebagai bahan pangan utama.
Atas situasi tersebut, Jokowi lantas mengajak masyarakat untuk bersyukur karena menggunakan beras sebagai bahan pokok utama untuk makan sehari-hari.
"Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang namanya beras utamanya tidak naik, harus kita syukuri betul," ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi berharap masyarakat Indonesia juga bisa tetap waspada akan adanya ancaman krisis pangan global. Ia mengajak seluruh bupati dan wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam apapun yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari.
Ketersediaan pangan itu disampaikan Jokowi sangat penting terutama untuk gizi anak-anak.
Baca Juga: Depan Refly Harun, Murid Habib Rizieq Blak-blakan Soal Gurunya: Jangan Fanatik Buta, Tegur Beliau...
"Kalau anak-anak kita pintar-pintar cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tapi kalau anak kita stunting gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah sudah, nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan sangat kesulitan kita."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: