Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengertian Harga Pokok Penjualan dan Laba

Pengertian Harga Pokok Penjualan dan Laba Kredit Foto: Istimewa

Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP)

Rumus HPP yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Genjot Dana Murah, BTN Bidik Transaksi Tabungan Bisnis Rp7 Triliun

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir

Saat menghitung HPP, akan jauh lebih mudah jika harga per unit produk jadi atau bahan baku yang dibeli untuk setiap jenis adalah sama dari waktu ke waktu. Namun, sebenarnya tidak selalu semudah itu.

Misalnya, di industri elektronik, harga kulkas yang dibeli pada 1 Desember 2021 adalah Rp 4.000.000.

Namun, harga kulkas seperti itu pada 15 Desember 2021 bisa naik menjadi Rs 4.300.000. Hal yang sama dapat berlaku untuk pembelian bahan baku untuk produk. Harga beli yang berbeda akan mempengaruhi nilai HPP serta nilai persediaan dari waktu ke waktu.

Contoh cara menghitung harga pokok penjualan

Untuk memahami cara menggunakan rumus HPP yang dijelaskan di atas, perhatikan contoh cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) berikut ini.

Misalnya, pada tanggal 1 Desember 2021, persediaan awal perusahaan Perusahaan A adalah $15,000. Sementara itu, ada pembelian Rs 43.000.000 dengan biaya pembelian Rs 1.000.000.

Selanjutnya terdapat retur pembelian sebesar Rp 2.000.000 dan potongan pembelian sebesar Rp 1.500.000. Diketahui juga bahwa persediaan barang dagangan akhir adalah $20.000. Berdasarkan data tersebut, berapa nilai COGS perusahaan untuk periode yang ditunjukkan?

Baca Juga: Usai Fitnah Habib Rizieq Soal Upeti Holywings, Begini Nasib Eni Rohaeni Sekarang

Untuk mendapatkan nilai HPP, kamu harus mengetahui nilai pembelian bersih perusahaan terlebih dahulu

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: