Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Nilai-Nilai Indonesia di Ruang Digital

Jaga Nilai-Nilai Indonesia di Ruang Digital Kredit Foto: Unsplas/Timothy Muza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ruang digital memerikan kemudahan untuk membuat maupun mendapatkan informasi tanpa batas. Bicara mengenai konteks keindonesiaan di ranah virtual, maka juga bicara mengenai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Banyak yang mempertanyakan apakah nilai-nilai luhur ini masih sangat relevan di ranah digital.

Relevansi nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika ternyata masih sangat tinggi di tengah masifnya perkembangan digital. Sehingga setiap warganet yang masuk ruang virtual otomatis menjadi warga digital dengan segala perangkat aturan yang dimiliki dan nilai-nilai yang terkadung di Indonesia.

Baca Juga: Digital Broadcasting Jawab Kebutuhan Masyarakat

"Zaman sekarang, ketika berbicara konteks digital, kita ada kewajiban menjaga nilai norma, value yang dimiliki Indonesia, tapi di sisi lain, kita harus melihat tren atau kecenderungan yang disukai seperti apa," kata Dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UINSATU)/Anggota Japelidi, Dimas Prakoso saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Jombang, Jawa Timur, Senin (4/7/2022).

Sekarang ini pembuatan konten di media sosial paling banyak dilakukan masyarakat Indonesia di ruang digital. Hal tersebut membuat media sosial di Indonesia memberikan pengaruh signifikan terhadap budaya Indonesia.

Baca Juga: Solusi Branding di Era Digital Bagi Pengusaha Lokal

Beberapa unggahan yang viral di media sosial menggunakan akulturasi antara apa yang disukai audience sekarang ini, kemudian disisipkan nilai-nilai budaya Indonesia. "Ada beberap karya, misalnya kita kasih contoh musik, beberapa karya musik mengkombinasikan IDM dan musik tradisional. Ternyata itu cukup mampu menarik perhatian banyak pihak," ujar Dimas.

Ruang digital memberi potensi untuk berekspresi dan dikenal. Sebab, ruang digital tidak kenal batas negara dan zona waktu. Masyarakat dituntut berpikir kreatif dan berinovasi mengangkat kebudayaan yang ada di sekitarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: